KSBSI.ORG, JAKARTA - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia selenggarakan Workshop Bersama Pemimpin Serikat Buruh Bertajuk “Transisi Berkeadilan Bersama Pemimpin Serikat Buruh Untuk Mendapatkan Masukan dan Keterlibatan Selanjutnya”, di bilangan Jakarta pada Jumat, (22-23/8/24).

Acara tersebut dimeriahkan dengan perlombaan dari balap karung, lomba joget sampai lomba anak-anak. Tampak antusiasme anggota beserta keluarga besar PK FSB NIKEUBA KALIBER hadir memeriahkan acara tersebut.

Dengan semangat perjuangan para pahlawan kemerdekaan Indonesia dapat dijadikan momentum untuk membesarkan serikat SPP Transjakarta.

INSP!R Indonesia yang diketuai oleh Yatini Sulistyowati memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang terus mengembangkan perlindungan sosial khususnya program jaminan sosial untuk mendukung kesejahteraan rakyat Indonesia. Namun demikian juga ada catatan tersendiri atas perjalanan jaminan sosial selama satu dekade ini.

Untuk demokrasi di tempat kerja, KSBSI menegaskan hak kebebasan untuk berserikat, untuk mengorganisir para pekerja untuk masuk menjadi anggota serikat buruh dan untuk mogok kerja. KSBSI menginginkan perundingan bersama melalui jalur sosial serta perlakuan yang sama untuk semua pekerja.

Agenda ini dalam rangka menindaklanjuti kegiatan audit gender yang dilakukan Komite Kesetaraan Federasi yang melibatkan anggota di masing-masing daerah tentang hak – hak buruh perempuan di tempat kerja, dimana tujuannya untuk mendapatkan data dan informasi tentang kondisi kerja yang baik dan memastikan hak – hak buruh perempuan terimplementasi dengan benar, yang selanjutnya dari hasil workshop ini akan melahirkan rekomendasi yang akan dilaporkan pada Rakernas KSBSI 2024.

Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas pengurus serikat ditingkat cabang ataupun komisariat dalam manajemen pengorganisasian dari mengelola sampai merekrut anggota baru di era digitalisasi dan pasca terbitnya UU Cipta Kerja.

Salah satunya tentang Buruh Informal yang mendapat perhatian khusus dalam konsep pekerjaaan yang layak, karena mereka dianggap bekerja di luar hubungan kerja, regulasinya yang minim sehingga tidak memiliki akses yang jelas terhadap jaminan sosial, tunjangan pekerjaan, upah yang jelas, waktu kerja serta berbagai akses kemudahan mendapatkan bantuan pemerintah terhadap pekerja.

Diskusi ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi yang lebih inklusif dalam menghadapi transisi energi, memastikan kebijakan dan pelaksanaannya memperhatikan semua pihak yang terkait.

Acara resepsi dalam rangka kunjungan Mahasiswa Universitas Antwerp Belgia pada Selasa, (16/07/2024) di Kediaman Kerajaan Belgia, Menteng, Jakarta Pusat. Agenda kunjungan Mahasiswa Antwerp Belgia tersebut dalam rangka Program Sekolah Musim Panas di Indonesia. Sebanyak lebih dari 36 Mahasiswa dan rombongan disambut langsung dengan ucapan selamat datang dan pendahuluan dari Kedutaan Belgia yakni, Nyonya Anne Coutteel, Kepala Deputi Kedutaan Belgia. Kemudian diisi kata sambutan dari perwakilan Universitas Antwerpen yakni Prof Peter Verhezen.