KSBSI.ORG: Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menyambut baik kebijakan asosiasi perusahaan, serikat buruh/pekerja industri garmen bersama pemerintah dalam penanganan pencegahan pandemi Covid-19. ILO juga menyampaikan dampak Covid-19 sangat berpengaruh terhadap penghasilan upah buruh. Bahkan banyak mengalami kehilangan pekerjaan.
Baca juga:
Namun ditengah krisis yang terjadi, ILO menyerukan agar
pemerintah, serikat buruh dan pengusaha tetap membangun solidaritas dalam
menjawab tantangan yang sedang terjadi. Pasalnya, dampak Covid-19 tak hanya
mengancam masa depan buruh, pengusaha dan pemerintah pun ikut mengalami dampak
ekonomi secara global.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini diumumkan
Organisasi Pengusaha Internasional (IOE), Konfederasi Serikat Buruh Internasional
(ITUC), dan IndustriAll Global Union untuk menerapkan protokol Covid-19, untuk
mencegah korban supaya tidak bertambah,” ucap kata Guy Ryder, Direktur Jenderal
ILO dalam keterangan pers beberapa waktu lalu.
Dia juga meminta agar pemerintah, asosiasi pengusaha garmen
dan serikat buruh untuk memastikan kelangsungan bisnis, pembayaran upah,
jaminan upah dan keselamatan kerja tetap berjalan. Sebab belum ada yang bisa
memastikan kapan waktunya pandemic Covid-19 akan berakhir.
“Krisis yang terjadi ini belum pernah terjadi sebelumnya.
jadi, satu-satunya solusi mengatasi masalah ini hanya dengan solidaritas
global. Walau ekonomi global mengalami keterpurukan, namun roda perekonomian
harus berjalan demi kelangsungan hidup buruh,” tandasnya.
Sebelumnya ILO merilis dampak Covid-19, sebanyak 81 persen
secara global atau sekitar sekitar 3,3 miliar, atau 2,67 miliar buruh/pekerja
sedang terkena dampak penutupan kerja.
Sementara 1,25 miliar buruh diprediksi
kehilangan pekerjaan atau terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sektor
pekerjaan yang paling berdampak terhadap pelemahan ekonomi seperti industri makanan, manufaktur, transport serta
perkantoran dalam urusan administrasi.
“Krisis akibat Covid-19 sangat berat sekali tantangannya.
Semua pihak harus bisa menjawab tantangan ini, karena ujian dunia global sejak
75 tahun terakhir,” ujarnya. (A1/www.ilo.org)