KSBSI.OrG: Benny Rhamdani Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyampaikan pemerintah memprediksi 34.300 pekerja migran Indonesia (PMI) bersiap pulang ke kampung halamannya. perkiraan PMI yang akan pulang ke tanah air ini dari bulan Mei sampai Juni 2020. Dia juga juga menjelaskan PMI tersebut berasal dari 54 negara dimana mereka mencari nafkah.
Baca juga: Pembahasan RUU Ciker Bakal Dilanjutkan, KSBSI: DPR Jangan Menunjukan Politik Tak Santun ,
Ada beberapa
alasan yang membuat PMI harus pulang ke Indonesia. Diantaranya, karena
mendapatkan hak cuti, kemudian masa kontrak bekerjanya telah habis. Sehingga
harus pulang dan mengurus perpanjangan izin kerja diluar negeri di dalam
negeri.
"(PMI
pulang) karena berakhir masa kontrak kerja di 54 negara penempatan, di
antaranya 13.074 PMI dari Malaysia, 11.359 PMI dari Hong Kong, 3.688 PMI dari
Taiwan, 2.611 PMI dari Singapura, 800 PMI dari Arab Saudi, 770 PMI dari Brunei
Darussalam, 325 PMI dari Korea Selatan dan 304 PMI dari Kuwait, serta 219 PMI
dari Italia, dan 173 PMI dari Oman serta, dari negara-negara lainnya. Dan
34.300 PMI tersebut berasal dari 32 provinsi daerah asal pekerja migran
Indonesia," ucapnya dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube BNPB,
beberapa waktu lalu.
Ia juga
menjelaskan PMI yang sudah pulang ke
Tanah Air pada 1 Januari 2020 hingga 25 April 2020 berjumlah 126.742 orang. Dari
data tersebut, sebanyak 33.434 PMI pulang secara mandiri, 17.884 PMI pulang
difasilitasi BP2MI, dan 75.424 PMI difasilitasi oleh Tim Gugus Tugas COVID-19.
BP2MI saat
ini telah memfasilitasi kepulangan 126.742 pekerja migran Indonesia kembali ke
Tanah Air dari titik-titik kepulangan baik menggunakan transportasi darat,
laut, dan udara," katanya.
Benny
mengatakan ratusan ribu PMI yang sudah pulang ke Indonesia adalah mereka yang
bekerja di 83 negara penempatan. Beberapa negara penempatan itu antara lain Malaysia,
Singapura, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Arab Saudi, Brunei Darussalam,
Yordania, Kuwait, Italia, Inggris, Spanyol Prancis, Jepang, Polandia, dan
Amerika Serikat.
"PMI
yang berasal dari 83 negara penempatan telah pulang dan kembali ke Tanah Air
dari luar negeri," tandasnya.
Kepala Badan
Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memprediksi akan
ada 34.300 pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan pulang ke Tanah Air pada
Mei-Juni 2020. Para PMI yang akan kembali ke Indonesia itu berasal dari 54
negara penempatan.
"Para
pekerja migran Indonesia yang kami muliakan, untuk Mei sampai Juni 2020, BP2MI
memprediksi gelombang kepulangan akan mengalami peningkatan dan bergerak secara
dinamis. Sebanyak 34.300 PMI akan kembali ke Tanah Air," ujar Benny dalam
konferensi pers yang disiarkan YouTube BNPB, Sabtu (9/5/2020).
Benny
menjelaskan puluhan ribu PMI itu kembali ke Indonesia karena cuti dan habis
kontrak di tempat kerjanya. Para PMI itu berasal dari 32 provinsi di Indonesia.
"(PMI
pulang) karena berakhir masa kontrak kerja di 54 negara penempatan, di
antaranya 13.074 PMI dari Malaysia, 11.359 PMI dari Hong Kong, 3.688 PMI dari
Taiwan, 2.611 PMI dari Singapura, 800 PMI dari Arab Saudi, 770 PMI dari Brunei
Darussalam, 325 PMI dari Korea Selatan dan 304 PMI dari Kuwait, serta 219 PMI
dari Italia, dan 173 PMI dari Oman serta, dari negara-negara lainnya. Dan
34.300 PMI tersebut berasal dari 32 provinsi daerah asal pekerja migran
Indonesia," ucapnya.
Selain itu,
lanjut Benny, PMI yang sudah pulang ke Tanah Air pada 1 Januari 2020 hingga 25
April 2020 berjumlah 126.742 orang. Dari data tersebut, sebanyak 33.434 PMI
pulang secara mandiri, 17.884 PMI pulang difasilitasi BP2MI, dan 75.424 PMI
difasilitasi oleh Tim Gugus Tugas COVID-19.
BP2MI saat
ini telah memfasilitasi kepulangan 126.742 pekerja migran Indonesia kembali ke
Tanah Air dari titik-titik kepulangan baik menggunakan transportasi darat,
laut, dan udara," katanya.
Benny
mengatakan ratusan ribu PMI yang sudah pulang ke Indonesia adalah mereka yang
bekerja di 83 negara penempatan. Beberapa negara penempatan itu antara lain
Malaysia, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Arab Saudi, Brunei
Darussalam, Yordania, Kuwait, Italia, Inggris, Spanyol Prancis, Jepang,
Polandia, dan Amerika Serikat.
"PMI
yang berasal dari 83 negara penempatan telah pulang dan kembali ke Tanah Air
dari luar negeri," tandasnya.