KSBSI.ORG: Beberapa waktu lalu, IIWE bersama Komite Pemuda dan Lingkungan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (Youth-KSBSI) menggelar pelatihan kepada generasi muda dari tiap perwakilan federasi disalah satu hotel di Jakarta. Pelatihan ini dalam rangka untuk mempersiapkan kualitas dan regenerasi kader muda KSBSI untuk menjadi pemimpin. Baik untuk tingkat cabang dan nasional.
Baca juga: Terdampak Covid-19, ILO Akan Merilis Laporan Baru, Buruh Garmen di Asia-Pasifik, Pandemi Covid-19, PHK dan Ancaman Resesi, Ini Pendapat Ketua Umum DPP FSB GARTEKS KSBSI?,
Elly Rosita Silaban Presiden Konfederasi Serikat Buruh
Seluruh Indonesia (KSBSI) dalam pemaparannya mengatakan generasi muda sangat
dibutuhkan dalam dunia serikat buruh. Karena kaum muda masih memiliki semangat
idealis dan berpotensi menjadi motor penggerak roda organisasi.
Bagi kaum muda yang bergabung di KSBSI, Elly
menyarankan agar berpatisipasi ikut berbagai pelatihan, baik dari tingkat
pengurus komisariat, cabang sampai tingkat nasional. Dimana tujuannya untuk
menempah kualitas kepemimpinan supaya berkarakter.
“Kaum muda yang terlibat dalam serikat buruh harus
bisa membangun jaringan lintas serikat buruh/pekerja. Termasuk dia juga harus
bisa berlajar serta beradaptasi dengan perkembangan zaman di era revolusi
industri 4.0,” ujarnya.
Selain itu, Elly menegaskan semangat serikat buruh
adalah solidaritas dan nilai kemanusiaan. Oleh sebab itulah, dia mengatakan
ditengah masyarakat dunia mengalami krisis konflik agama, perubahan iklim, pandemi
Covid-19, kaum muda KSBSI harus menjawab tantangan global yang terjadi hari
ini.
“Jadi tidak duduk diam saja, tapi harus aktif mengambil
peran,” lugasnya.
Termasuk serikat buruh International Trade Union
Organizatioan (ITUC) telah membuat kebijakan agar serikat buruh/pekerja untuk
melangkah maju mengikuti perkembangan zaman. Diantaranya serikat buruh harus
bisa menyikapi secara kritis segala kebijakan peraturan dan undang-undang
terkait ketenagakerjaan.
“Seperti yang dilakukan KSBSI menyikapi kritis
Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja,” ujarnya.
Kemudian KSBSI juga harus bisa berperan dan mendorong
pemerintah agar mewujudkan setiap buruh/pekerja bisa mendapat upah layak,
jaminan perlindungan sosial, perbaikan kualitas keahlian tenaga kerja.
“Dan terakhir harus ada jaminan kebebasan berserikat,
tanpa ada pemberangusan serikat buruh,” pungkasnya.
Terakhir, dalam pemaparannya Elly mengatakan bagi kaum
muda yang terpanggil di dunia serikat buruh harus memiliki jiwa sosial
tinggi, ramah
dan rendah hati, pekerja keras, gemar membaca untuk memperluas wawasan
intelektual.
“Lalu mengedepankan persatuan dan menerima segala perbedaan
pendapat dengan cara bijak,” tandasnya.
Sementara Alson Naibaho Ketua Cabang DPC FSB
KAMIPARHO-KSBSI menyampaikan seorang pemimpin serikat buruh juga harus memiliki
kemampuan berkomunikasi yang cakap dalam menyampaikan komunikasi.
“Memang ada beberapa panduan teori komunikasi yang
bermanfaat untuk edukasi dan mempengaruhi publik. Tapi keberhasilan seorang
pemimpin dalam berkomunikasi terletak pada dirinya sendiri untuk memulainya,”
ungkapnya.
Dalam penjelasannya seorang pemimpin tidak boleh
terlalu bersikap memaksakan sikap dalam beragumentasi. Namun harus bisa
mendengar dan menghargai pendapat anggota dan orag lain. “Atau tepatnya seorang
pemimpin harus bisa menciptakan ruang dialog,” jelasnya.
Intinya dia menyampaikan seorang pemimpin dalam organisasi,
ketika dirinya berkomunikasi harus bisa menyampaikan informasi yang baik.
Sehingga organisasi yang dipimpinnya menjadi dinamis dan tertata lebih baik.