Launching Media Digital Network, KSBSI Siap Merebut Panggung Opini

Launching Media Digital Network, KSBSI Siap Merebut Panggung Opini

KSBSI.ORG Disela acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) melakukan launching ‘Media Digital Network’. Dibuatnya media digital ini karena ada kegelisahan, bahwa banyak momen aksi dan kegiatan KSBSI tidak tersampaikan ke media publik. Oleh sebab itu, Departemen Multimedia KSBSI diharapkan berperan untuk mempercepat menguasai panggung opini.

Baca juga:  Tanggapi Perubahan Iklim Kerja, Presiden KSBSI Serukan Kontrak Sosial , Menaker Berharap di Agenda Rakernas, KSBSI Bisa Menciptakan Program Nyata,

Hugeng Widodo mengatakan fungsi media digital network akan berperan mempublikasikan setiap agenda Dewan Eksekutif Nasional (DEN) KSBSI, 10 federasi yang berafiliasi dari tingkat pusat sampai cabang. Kemudian 2 komisi  dan Koordinator Wilayah (Korwil) pengurus komisariat (PK) sampai anggota di seluruh daerah.

Intinya, segala bentuk kegiatan KSBSI harus dipublikasikan. Agar semua pengurus dan anggota mengetahui kegiatan KSBSI, terutama dalam pemberitaan edukasi.

“Media digital network KSBSI merupakan pengkaderan anggota KSBSI. Bagi siapa yang berminat belajar, kami siap memberikan materi ilmu jurnalis. Seperti memahami fungsi kameramen, membuat video berita sampai pembuatan berita singkat, padat dan mendidik,” ujarnya.

Mada Giovani berharap dibentuknya Media Digital Network KSBSI, bisa lebih cepat menyampaikan setiap kegiatan, advokasi dan kampanye perjuangan yang sedang dilakukan. Dia  menegaskan, KSBSI pada zaman Orde Baru mempunyai sejarah gerakan. Karena organisasi ini berani tampil melawan kebijakan yang otoriter Presiden Soeharto.

Sehingga semua media pada waktu itu menjadikan KSBSI salah satu pemberitaan nasional. Sayangnya, setelah bergulirnya reformasi, kebesaran namanya semakin meredup. Hal ini dikarenakan KSBSI kurang mampu beradaptasi dengan perkembangan media.

“Sudah waktunya kita bangkit membangun kekuatan media digital network. Saya yakin, kalau pengurus sampai anggota bersinergi, KSBSI bisa menguasai panggung opini publik ditengah masyarakat dengan isu-isu tenaga kerja. Karena KSBSI punya segudang kader yang pakar tentang perburuhan,” ujarnya.

Intinya di era digital ini, Mada menyampaikan media digital sudah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia. Sarannya, dalam menjalankan proses pemberitaan berita seperti video di Youtube, tidak perlu terobesi menjadi viral.

Namun yang harus di prioritaskan KSBSI membuat pemberitan harus menyampaikan edukasi dunia buruh yang sifatnya mendidik. Jadi tidak lagi hanya berita aksi demo buruh saja yang selama ini diketahui masyarakat.

“Saya yakin kesempatan masih terbuka lebar kalau KSBSI berbenah dan melakukan inovasi untuk merebut panggung opini melalui media digital network,” tutupnya.  (A1) 

Komentar