KSBSI.ORG Hari ini, perwakilan dari pengurus dari Aliansi Pekerja Buruh Garmen Alas Kaki dan Tekstil Indonesia (APBGATI) kembali mengadakan ajang konsolidasi di Kantor Pusat Konfederasi Serikat Buruh Muslim Indonesia (K SARBUMUSI), Cikini Jakarta Pusat. Pertemuan kali ini juga untuk membahas dan menyempurnakan statuta organisasi. Agar APBGATI menjadi organisasi yang terikat dalam aturan.
Baca juga: Belum Ada Titik Temu, FSB NIKEUBA Bakal Gugat PHI PT Kejar , Tahun Ini Kampanye Internasional Penghapusan Pekerja Anak,
Ary Joko Sulistyo, perwakilan dan Ketua Umum DPP Federasi
Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri Konfederasi
Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB GARTEKS KSBSI) mengatakan statuta APBGATI
sebenarnya sudah dirampungkan tahun kemarin, pada waktu pertemuan rapat di kota
Bandung Jawa Barat.
“Tapi alangkah baiknya sekarang ini, statuta APBGATI kembali
kita bahas, masing-masing tiap perwakilan memberikan saran, masukan. Dan jika
ada yang kurang tepat dalam statuta ini kita revisi,” ujar Ary, Selasa
(12/1/21).
Kata Ary, struktur presidium dan badan pekerja sekarang ini
sudah terbentuk dari tiap perwakilan serikat pekerja/buruh. Tujuannya untuk
memperkuat tanggung jawab organisasi dan menyikapi berbagai kebijakan
pemerintah terkait dunia perburuhan. Serta isu lokal dan global di sektor
Garmen Alas Kaki dan Tekstil Indonesia.
“Setelah pembahasan statuta selesai, APBGATI akan kita
fokuskan merancang program dan memperluas jaringan untuk tahun ini ke
pemerintah, organisasi pengusaha dan mitra internasional,” ujarnya.
Ia berharap APBGATI kedepannya bisa menjadi serikat
pekerja/buruh yang profesional di lintas sektor Garmen Alas Kaki dan Tekstil.
Termasuk bisa menjadi rumah bersama dan mempunyai posisi tawar kuat dihadapan
pemerintah dan pengusaha dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan
pekerja/buruh.
Helmy Salim perwakilan dan Ketua Umum Tekstil Sandang Kulit
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (TSK KSPSI) mengapresiasi dengan
setiap kegiatan yang dilakukan APBGATI. Sebab, setiap pertemuan, selalu
dihadiri orang-orang muda. Karena itu, dia meminta agar supaya serikat
pekerja/buruh aliansi yang sudah dibangun ini harus tetap solid.
“Saya setuju APBGATI menjadi rumah perjuangan kita bersama
dari lintas federasi sektor Garmen, Alas Kaki dan Tekstil. Selama ini sudah
banyak kita membangun aliansi lintas pekerja/buruh, tapi ditengah jalan bubar.
Jadi sudah waktunya kita buang sikap ego yang membawa perpecahan,”
ungkapnya.
Sementara Abdullah Affaz Sekretaris Umum RTMM GARTEK
SARBUMUSI menyampaikan rasa terima kasih karena diajak terlibat membangun
APBGATI. Dia berharap APBGATI kedepannya bisa melahirkan gagasan baru ditengah
pandemi Covid-19 untuk mensejahterahkan buruh. Khususnya di sektor Garmen, Alas
Kaki dan Tekstil.
Ia juga menyarankan APBGATI tetap mengedepankan serikat
pekerja/buruh yang mengedepankan sosial dialog dalam menyelesaikan persoalan
hubungan industrial. Dan juga tak hanya melakukan advokasi hak buruh, namun
ikut menciptakan peluang usaha UMKM dan koperasi buruh. (A1)