Pemerintah Paparkan Strategi Mitigasi Sektor Ketenagakerjaan Dimasa Pandemi

Pemerintah Paparkan Strategi Mitigasi Sektor Ketenagakerjaan Dimasa Pandemi

KSBSI.ORG, Anwar Sanusi Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyampaikan dampak pandemi Covid-19 menyebabkan hampir semua negara mengalami krisis, termasuk di sektor ketenagakerjaan. Karena itu, diperlukan kerja sama internasional yang erat. Baik dalam pencegahan serta penangangannya.

Baca juga:  ITUC Mengutuk Kudeta Militer di Myanmar, Buruh Diusir Paksa Perkebunan BUMN, FSB NIKEUBA Siapkan Tindakan,

“Kami harus bekerja lebih keras memastikan pada 2021 menjadi tahun yang lebih baik untuk semua negara, khususnya pada sektor ketenagakerjaan," kata Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan sekaligus saat menyampaikan paparan di forum Asean–U.S Dialogue On Trade And Labour, yang disampaikan dalam keterangan tertulis Biro Humas Kemenaker kepada awak media,Rabu (3/2).

 

Anwar menjelaskan mengenai kondisi ketenagakerjaan di Indonesia akibat pandemi Covid-19. Total pekerja Indonesia yang terkena dampak dari pandemi COVID-19 sekitar 2.146.667 orang, baik pekerja sektor formal maupun informal. Data ini dihimpun melalui kolaborasi Kemnaker dengan BPJS Ketenagakerjaan pada periode 1 April sampai 31 Juli 2020.

 

“Berdasarkan jenis kelamin, pekerja yang terdampak didominasi oleh laki-laki dengan kontribusi sebanyak 1.537.439 orang atau persentasenya sekitar 71,62 persen. Sedangkan perempuan berkontribusi sebanyak 609.228 atau sebanyak 28,28 persen,” jelasnya.

 

Anwar menambahkan Kemnaker telah menerapkan startegi kebijakan konkrit di sektor ketenagakerjaan guna meminimalkan peningkatan angka pengangguran di Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Diantaranya mengembangkan sistem pelatihan dengan mekanisme pelatihan campuran (blended training).

Lalu memaksimalkan program penempatan dan perluasan kesempatan kerja serta kewirausahaan, seperti padat karya infrastruktur dan tenaga kerja mandiri; mengkoordinasikan kepada perusahaan terkait wajib lapor ketenagakerjaan. 

 

“Guna mengetahui kondisi ketenagakerjaan di setiap perusahaan yang terintegrasi dalam platform SISNAKER; serta meningkatkan intensitas dan kualitas dalam ruang dialog sosial, baik Tripartit maupun Bipartit,” terangnya.

 

Forum pertemuan US-ASEAN membahas dampak pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan telah dilakukan sejak April 2020.Dimulai dari forum The Special ASEAN Summit on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), 14 April 2020; The Special ASEAN Plus Three Summit on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19); The Special Meeting of ASEAN Labour Ministers on Response to the Impacts of Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) on Labour and Employment, 14 May 2020; dan pertemuan The 26th ASEAN Labour Ministers Meeting 26 Oktober 2020.

 

“Pemerintah Indonesia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Amerika Serikat dan SEOM (Senior Economic Official Meeting) yang telah memprakarsai dialog ini. Semoga dialog-dialog seperti ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan, agar negara-negara anggota ASEAN dapat saling berbagi solusi dan masukan dalam mengatasi dampak dari pandemi Covid-19,” tutupnya. (A1)

 

 

 

 

Komentar