KSBSI.ORG, Ida Fauziyah Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) mengingatkan masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri untuk mengikuti prosedur yang berlaku. Selain itu, Menaker Ida juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan bujuk rayu calo penempatan pekerja migran.
Baca juga:
"Kita harus berjuang keras melawan
calo-calo yang mengajak masyarakat bekerja ke luar negeri tanpa prosedur,"
kata Menaker Ida saat mengunjungi Desa Migran Produktif (Desmigratif) di Desa
Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, hari Jumat (19/2).
Menaker Ida juga mengimbau pemerintah
daerah, khususnya yang masyarakatnya banyak bekerja ke luar negeri (kantong
PMI), untuk lebih aware dengan isu tersebut.
"Kewajiban kita mengedukasi
masyarakat untuk bekerja ke luar negeri dalam kondisi yang siap, dengan
kompetensi yang tersertifikasi, mengikuti prosedur yang benar, tidak terpikat
dengan calo-calo," katanya.
Untuk meminimalkan masyarakat terbujuk
rayu calo, kata Menaker Ida, Kementerian Ketenagakerjaan telah menghadirkan
program Desmigratif di daerah kantong PMI.
Ia menjelaskan, salah satu pilar utama
Desmigratif adalah layanan informasi.
"Desmigratif ini adalah salah satu
cara kita memberikan layanan bagi Calon PMI dan keluarga PMI agar mereka
bekerja dengan kesadaran yang penuh, kesiapan yang penuh, sehingga tidak ada
persoalan ketika mereka ditempatkan di luar negeri," kata Menaker Ida.
Menaker Ida menambahkan, Desmigratif
juga memiliki pilar koperasi desa dan pengembangan ekonomi desa. Melalui pilar
ini, diharapkan para PMI purna memiliki simpanan modal dan kegiatan usaha di
desanya sepulangnya bekerja dari luar negeri.
Desmigratif juga memiliki pilar
community parenting, yaitu pengasuhan anak PMI yang ditinggal bekerja di luar
negeri oleh masyarakat desa setempat.
"Sehingga menjadi tanggungjawab
bersama agar pendidikan anak mereka tidak terbengkalai ketika orang tuanya
harus bekerja ke luar negeri," jelasnya.
Kemnaker sendiri telah membangun 402
Desmigratif di seluruh Indonesia. Provinsi NTB sebagai salah satu daerah
kantong PMI telah dibangun 24 Desmigratif.
"Yang kita harapkan setelah
desmigratif ini dibangun oleh kami berikutnya ini menjadi tanggungjawab
pemerintah desa untuk mengelolanya," ujarnya.
Biro
Humas Kemnaker