KSBSI.ORG, Tangerang. Konferensi Cabang (Konfercab) Dewan Pengurus Cabang Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DPC FSB GARTEKS-KSBSI) Tangerang Raya sudah usai. Acara tersebut digelar di VHotel Bandung Jawa Barat, pada 26-27 Februari 2021. Pada konfercab ini, duet Tri Pamungkas dan Aris Sokhibi kembali terpilih aklamasi sebagai Ketua Cabang dan Sekretaris 2021-2025.
Baca juga: Momen IWD, ITUC Serukan Kontrak Sosial Baru Yang Kesetaraan Gender,
Dalam pidato resminya, Tri
Pamungkas menyampaikan ada beberapa agenda keputusan organisasi yang akan
dijalankan selama 4 tahun kedepan. Diantaranya menargetkan penambahan jumlah
anggota dan pengurus komisariat (PK) di tiap perusahaan. Kemudian penambahan
jumlah dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) serta meningkatkan jenjang
kepemimpinan buruh perempuan, dari tingkat PK sampai cabang.
Selain itu, Konfercab DPC FSB
GARTEKS Tangerang Raya telah sukses menjalankan proses pemilihan kepemimpinan
melalui online digitalisasi. Artinya, serikat buruh yang dipimpinnya sudah
mampu beradaptasi dengan perkembangan industri 4.0.
“Kami berharap, setelah semua
pengurus DPC FSB GARTEKS Tangerang Raya resmi dilantik, semua pihak bisa
menerima. Baik dari instansi pemerintah, asosiasi pengusaha, maupun kawan-kawan
lintas serikat buruh/pekerja di Tangerang Banten,” ujarnya.
Dalam menjalan roda organisasi,
Tri Pamungkas menjelaskan organisasinya tetap mengedepankan sosial dialog untuk
menyelesaikan masalah hubungan industrial dengan pengusaha dan pemerintah. Ia
optimis, melalui sosial dialog, FSB GARTEKS KSBSI akan berdampak positif dan
diterima semua pihak.
“Kami juga menyampaikan terima
kasih kepada seluruh PK, perwakilan DPP, DPC DKI Jakarta, Serang, Bandung,
Bogor, Karawang yang telah hadir dan mensukseskan Konfercab ini,” ungkapnya.
Intinya, mengemban tugas di DPC
FSB GARTEKS KSBSI merupakan beban yang berat ditengah pandemi Covid-19.
Apalagi, setelah disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja pastinya menambah
Pekerjaan Rumah (PR) dalam menyelesaikan soal upah dan kesejahteraan buruh.
Tapi dia yakin, Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di organisasinya, setiap
masalah pasti bisa diselesaikan.
“Kami akan usahakan tetap
mengedepankan solidaritas, transparan dan kekeluargaan diantara pengurus dan
anggota. (A1)