KSBSI.ORG, Jakarta - Gerakan Pengemudi (Federasi Serikat Buruh) Kimia, Industri Umum, Farmasi dan Kesehatan (KIKES) atau biasa disebut Gerakan Pengemudi Kikes bersama warga di wilayah Babek Rorotan dan sekitarnya menggelar aksi unjuk rasa di depan Depo G. Fortune.
Baca juga: Selamat Jalan Muchtar Pakpahan, Tokoh Gerakan Buruh Indonesia,
Mereka
menuntut PT. GFC Indonesia Terminal bertanggungjawab atas kemacetan yang
terjadi akibat aktivitas perusahaan di Depo G. Fortune. GEPKES Indonesia dan
Warga menuntut perusahaan memperbaiki sistem akses jalan keluar masuk Depo agar
tidak mengganggu akses jalan masyarakat.
“Kami
melakukan aksi karena adanya kegiatan PT. GFC Indonesia Terminal Yang terlalu
padat dan tidak memperhatikan kepentingan masyarakat pengguna jalan lainnya
sehingga menyebabkan kemacetan parah setiap harinya di wilayah babek rorotan
dan sekitarnya,” demikian disampaikan oleh Syarif Hidayat selaku Ketua umum
GEPKES INDONESIA dalam keterangan resmi, Kamis (8/4/2021).
Menurutnya,
kemacetan berpotensi memicu munculnya asmoro (istilah untuk bajing Loncat) yang
mengakibatkan pemalakan dan perampasan terhadap pengemudi yang melintas.
“Timbulnya
kemacetan tersebut berdampak kepada pengemudi lainnya yang bukan merupakan
pengemudi PT. GFC Indonesia Terminal dan perusahaan logistic sekitar, pasalnya
jika jalan lancar maka mereka bisa menjalankan kegiatannya hingga beberapa rit
per hari, tapi sekarang jalan sudah macet begini, mereka menunggu giliran untuk loading dan maksimal
hanya mendapatkan 2 rit dalam 1 hari, artinya pendapatannya jauh berkurang”
Tegas Syarif.
Tidak
hanya pengemudi yang gerah dengan ulah GFC dengan Depo G Fortune-nya, warga
sekitarpun mendukung aksi dengan menyampaikan unek-uneknya terkait hiruk pikuk
yang ada di lingkungan rumah mereka.
“Jalanan
jadi macet total, debu tebal, lingkungan tidak nyaman lagi, karena lingkungan
perumahan warga dijadikan kawasan industri yang tidak sesuai harapan. Belum
lagi sikap cuek GFC terhadap warga, apabila warga membutuhkan bantuan dana
sosial ataupun pengembangan putra wilayah setempat, perusahaan tutup mata dan
hanya berfikir keuntungannya sendiri” demikian celotehan emak-emak berinisial
SN yang merupakan warga RT.001/007
Rorotan dalam aksi orasinya mewakili warga.
Kegiatan
Depo G. Fortune sangat mengganggu dan merugikan warga serta pengemudi lainnya.
Betapa tidak, dengan adanya aktifitas selama 24 jam yang dilakukan Depo G.
Fortune yang tidak hanya menyebabkan kemacetan yang panjang tetapi juga
menimbulkan kebisingan, suara alat berat serta klakson antrian panjang truck
trailer yang notabene tempat Depo G. Fortune beroperasi diduga bukanlah kawasan
industri.
“Kami
berharap aksi ini dapat menjadikan teguran keras untuk pihak managemen Depo G.
Fortune dan berfikir keras untuk menjalankan usahanya dengan tidak merugikan
pihak lainnya, terlebih masyarakat sekitar.” tandasnya.(*)