KSBSI.ORG, JAWATENGAH - Beberapa waktu lalu, Dewan Pengurus Cabang Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri-Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DPC FSB GARTEKS KSBSI) Kabupaten Jepara Jawa Tengah mengadakan agenda Membership Meeting. Acara tersebut juga dihadiri Trisnur Priyanto Sekjen DPP FSB GARTEKS KSBSI, sekaligus pemberi materi pelatihan kepada peserta.
Baca juga: Keluar Masuk Depo Bikin Macet, GEPKES dan Warga Tuntut Fortune Tanggung Jawab,
Toto
Susilo Ketua DPC FSB GARTEKS KSBSI Kabupaten Jepara mengatakan acara yang
digelar itu sebagai ajang konsolidasi internal. Sekaligus membahas strategi
pengembangan organisasi dan jumlah anggota. Serta membicarakan isu sosialuisasi
turunan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) dalam bentuk Peraturan
Pemerintah atau PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT).
“Alhamulillah,
Gerakan FSB GARTEKS KSBSI di Jepara semakin diperhitungkan. Tahun depan, sudah
dipercaya masuk dalam pengurus Dewan Pengupahan dan Tripartit di tingkat
Kabupaten Jepara,” ucapnya, saat diwawancarai, Jumat, 16 April 2021.
Kemudian,
dalam waktu dekat ini pihaknya di undang dari dari LKS Tripartit tingkat
kabupaten akan di undang sosialisasi PP 35 tentang PKWT turunan dari UU Cipta
Kerja di tingkat perusahaan. Waktu ditanya mengenai perkembangan FSB GARTEKS
KSBSI di Kabupaten Jepara, Toto menerangkan jumlah anggota yang sudah terdata
resmi di Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Jepara mencapai 4576 orang
untuk tahun ini.
“Jumlah
keseluruhan anggota yang terdata ini dari 3 pengurus komisariat (PK), dan
2 PK lagi masih dalam proses
pencatatatan,” terangnya.
Kata
Toto, tahun ini pihaknya akan menargetkan menambah jumlah anggota di DPC FSB
GARTEKS KSBSI Kabupaten Jepara. Rencananya, sampai tahun depan dimaksimalkan
mencapai 10 ribu orang. Karena Kabupaten Jepara saat ini memang sedang lagi ada
pengembangan beberapa perusahaan.
“Jadi
mau tidak mau penambahan jumlah anggota harus diprioritaskan,” ucapnya.
Intinya,
dia berkomitmen akan memperkuat kaderisasi terhadap pengurus dan anggota. Walau
dia tak membantah, untuk pembinaan kader untuk tingkat daerah masih di rintis
memang ada tantangannya. Sebab masih banyak anggota masih kurang percaya diri.
“Tapi saya akan tetap berusaha membuat program
pelatihan dan pendidikan kepada pengurus dan anggota untuk jenjang regenerasi
kepemimpinan serikat buruh. Sembari mengadakan kegiatan sosial kepada anggota
dan masyarakat untuk memperkuat ikatan emosional,” pungkasnya.
Intinya, posisi tawar gerakan FSB GARTEKS KSBSI di Jepara semakin hari diperhitungkan. Baik di lingkungan birokrasi pemerintahan kabupaten dan serikat buruh/pekerja. Bahkan, beberapa partai telah menggandeng serikat buruhnya untuk mitra kepentingan politik.
“Namun tawaran dari beberapa partai politik itu masih saya tolak. Saya masih ingin konsisten dalam gerakan serikat buruh dan independen untuk memihak kepentingan buruh,” tandasnya. (fsbgarteks.org)