KSBSI.ORG, Penciptaan Sumber Daya Manusia (SDM) kompeten menjadi program prioritas pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo. Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan program prioritas tersebut, pemerintah terus memperkuat pelatihan vokasi melalui program BLK Komunitas.
Baca juga: Supardi-Sulistri Terpilih Ketum dan Sekjen DPP FSB KAMIPARHO Periode 2021-2025,
Dalam
acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan serta peresmian BLK Komunitas
Tahun 2020 di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya,
Jawa Barat, Selasa (8/6/2021), Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan saat
ini persaingan dunia sudah semakin ketat. Oleh karenanya, kecepatan, ketepatan,
dan efisiensi harus dijadikan fondasi penting untuk bersaing, termasuk
persaingan di sektor ketenagakerjaan.
"Tantangan
nyata yang dihadapi adalah langkah- langkah strategis apa yang harus kita
lakukan dalam menyiapkan SDM yang mampu menghadapi tantangan di masa depan yang
diisi oleh teknologi digital seperti big data, artificial intelligent, internet
of things," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Salah
satu upaya penyiapan SDM tersebut, kata Wapres, pemerintah melalui Kementerian
Ketenagakerjaan telah membuat program BLK Komunitas sejak tahun 2017. Tujuannya
adalah mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat, mencetak SDM
unggul, dan memberikan bekal keterampilan dan kompetensi kerja.
BLK
Komunitas adalah unit pelatihan vokasi pada suatu komunitas di Lembaga
Pendidikan Keagamaan Non Pemerintah yang meliputi pondok pesantren, seminari,
dhammasekha, pasraman, serta komunitas serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB)
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Alhamdulillah,
pada tahun 2020, Kementerian Ketenagakerjaan telah membangun 1.014 BLK
Komunitas, sehingga secara keseluruhan pemerintah melalui Kementerian
Ketenagakerjaan telah berhasil mendirikan 2.127 BLK Komunitas yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Agar
pembangunan BLK Komunitas semakin relevan dengan tujuan pendiriannya, Wapres
Ma'ruf mendorong kejuruan pelatihan terus dikembangkan dengan menyesuaikan
kebutuhan pasar kerja dan dunia industri (link and match).
Selain
itu, pelatihan BLK Komunitas juga mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha
dan membuka lapangan kerja baru. Sehingga pada akhirnya dapat menekan angka
pengangguran dan memulihkan perekonomian nasional.
"Di
tengah dinamika perkembangan dunia saat ini, peserta pelatihan di BLK Komunitas
harus mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kecakapan akan hal ini
nantinya akan berperan dalam menentukan kemajuan bangsa," jelas Wapres.
Sementara
itu, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan adanya BLK Komunitas
diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan teknis produksi atau keahlian
vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja bagi komunitas, pekerja, dan masyarakat
umum.
Untuk
itu, pihaknya telah mengalokasikan program dan anggaran untuk bantuan biaya
operasional, serta bantuan program paket pelatihan vokasi.
"Di
samping itu, Kemnaker juga menyiapkan
program untuk melatih tenaga instruktur dan pengelola BLK Komunitas, agar
mereka mampu mengelola BLK Komunitas dengan baik, " kata Menaker Ida.
Menaker
Ida menambahkan, saat Kemnaker juga telah mengembangkan program pelatihan
vokasi di BLK Komunitas menjadi 23 kejuruan yakni kejuruan Teknik Otomotif;
Teknik Pendingin (Refrigerasi); Teknik Las (Welding); Teknik Konstruksi Furniture
dan Kriya Kayu (Woodworking); Teknik Perkapalan; Instalasi Infrastruktur
Telekomunikasi; Elektronika; Teknik Informatika; Robotika; Multimedia; Desain
Komunikasi Visual; Pengolahan Hasil Pertanian (Agroindustri); Pengolahan Hasil
Perikanan (Fishery Industry); Kesenian; Seni Kriya (Kerajinan Tangan); Teknik
Batik; Desain Mode dan Tekstil (Tata Busana); Tata Rias; Bahasa; Perhotelan;
Kesehatan Tradisional; Seni Kuliner; dan Hubungan Industrial.
"Sinergitas
antara Pemerintah dengan lembaga keagamaan, dunia industri, dan Serikat
Pekerja/Serikat Buruh melalui program pembangunan BLK Komunitas ini diharapkan
dapat menjadi tulang punggung dalam mencetak pekerja yang siap kerja,"
ujar Menaker Ida.
Peresmian
BLK Komunitas di Ponpes Cipasung, Tasikmalaya ini turut diikuti perwakilan
lembaga penerima bantuan sebanyak 50 orang secara luring dan 964 orang secara
daring melalui video conference. (Red)