Mengingat Jakarta Darurat Covid-19, Kongres ke VIFPE KSBSI Ditunda

Mengingat Jakarta Darurat Covid-19, Kongres ke VIFPE KSBSI Ditunda

KSBSI.ORG, Jakarta - Dewan Pengurus Pusat Federasi Pertambangan dan Energi afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DPP FPE KSBSI) menyampaikan Kongres ke VI yang akan dilaksanakan pada 5-7 Juli 2021, ditunda. Pasalnya, acara yang akan digelar di Ibukota Jakarta ini dalam status zona hitam. Karena jumlah korban terpapar Covid-19 meningkat tinggi. Sehingga pemerintah membuat kebijakan pembatasan aktivitas masyarasakat, untuk mengurangi penyebaran wabah Corona.

Baca juga:  Soroti Pembunuhan Jurnalis, Sekjen KSBSI Desak Pemerintah Lindungi Pekerja Pers ,

Nikasi Ginting, Sekretaris Jenderal (Sekjen) FPE KSBSI membenarkan, bahwa agenda kongres organisasinya ditunda. Penundaan kongres juga telah disepakati oleh semua pengurus. Baik dari tingkat pengurus pusat dan tingkat cabang, beberapa waktu lalu melalui rapat meeting zoom.

“Semua pengurus sepakat kongres yang rencananya diadakan bulan depan ditunda dulu, sampai situasi wabah Covid-19 di Jakarta membaik,” ucap Nikasi, yang juga  dipercaya sebagai ketua pantia kongres, Jakarta, Selasa (29/6/21).       

Kata Nikasi, langkah pemerintah membuat peraturan pembatasan aktivitas masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19 sudah tepat. Dan FPE KSBSI pun ikut mendukungnya. Termasuk menunda agenda kongres yang rencananya diadakan disalah satu hotel di Jakarta Utara.

Intinya, kalau pemerintah sudah menyatakan resmi kondisi Kota Jakarta mulai aman dari ancaman Covid-19, baru akan dibahas lagi penetapan agenda kongres. “Kami tak mau agenda kongres dipaksakan walau mematuhi protokol kesehatan (Prokes) , tapi berujung ada terpapar Corona. Lebih baik mencegah dari pada mendapatkan risiko yang tak diinginkan,” terangnya.       

Sebelumnya, Nikasi menyampaikan kongres yang diadakan bakal dihadiri kurang lebih 17 cabang. Untuk delegasi peserta ada 35 peserta, peninjau sekitar 70 orang dan harapannya yang hadir nantinya mencapai 110 orang dan acara kongres dilaksanakan selama 3 hari.

 “Panitia juga sudah mengundang Ida Fauziyah Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) untuk membuka acara kongres. mudah-mudahan beliau nanti bisa hadir,” ujarnya.

Selain mengundang Menaker, Nikasi juga mengatakan organisasinya sudah mengundang Dewan Eksekutif Nasional (DEN) KSBSI serta 10 federasi yang berafiliasi. Lalu mitra internasionalnya, seperti Solidarity Center, IndustriAll dan lintas serikat buruh/pekerja lainnya.

Selama cara kongres, juga akan diadakan seminar dan mengundang perwakilan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sebagai nara sumber tentang sosialisasi Undang-Undang Cipta Kerja terhadap buruh pasca disahkan pemerintah.

“Lalu sosialisasi jaminan buruh bagi yang telah kehilangan pekerjaan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan terakhir membahas dan sikap buruh membahas perubahan iklim atau climate change di tingkat perusahaan,” ucapnya.

Inti kongres ke VI ini adalah akan menyusun Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), lalu memilih dan menetapkan struktur pengurus, dari tingkat Dewan Pengurus Pusat (DPP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Majelis Penasihat Organisasi (MPO) periode 2021-2025. (A1)

 

Komentar