KSBSI.ORG, Seruan Global ILO untuk Bertindak untuk pemulihan yang berpusat pada manusia dari krisis COVID-19, yang diadopsi oleh anggota pada Konferensi Perburuhan Internasional pada bulan Juni, telah disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan dari lima ekonomi BRICS.
Baca juga: Aliansi Stop Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja,
Direktur Jenderal Organisasi Perburuhan
Internasional (ILO), Guy Ryder, menyambut baik pengesahan Menteri Tenaga Kerja
dan Ketenagakerjaan (LEMM) dari negara-negara BRICS. Diantaranya dari negara Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan. Dimana agenda ini dalam Panggilan Global ILO ke Aksi untuk pemulihan
yang berpusat pada manusia dari krisis pandemi Covid-19
yang diadopsi dari Konferensi Perburuhan Internasional bulan pada Juni 2021 lalu.
Guy Ryder mengatakan deklarasi ini sesuai
komitmen dari negara-negara LEMM untuk memperbaiki kerusakan akibat dampak krisis Covid-19.
Agenda komprehensif tersebut juga untuk memastikan bahwa pemulihan harus inklusif, berkelanjutan dan tangguh.
“Serta berdasarkan prinsip-prinsip dan hak-hak
dasar di tempat kerja. Pendekatan ini penting. Kecuali jika kita mengatasi
ketidaksetaraan yang semakin dalam selama krisis ini, ada risiko nyata bahwa
konsekuensi ekonomi dan sosialnya akan menyebabkan jaringan parut jangka
panjang,” jelasnya, di laman
website ilo.org.
Deklarasi LEMM, yang dilaksanakan pada akhir KTT virtual para Menteri pada 15 Juli 2021. Dimana, dalam butir deklarasi ini mengungkapkan keprihatinan besar atas
dampak negatif pandemi terhadap pengangguran, defisit dan ketidaksetaraan
pekerjaan yang layak. Dan menyatakan tekad kuat untuk pulih dengan
ekonomi nasional yang lebih kuat, tenaga kerja inklusif. Serta pasar dan jaminan
sistem perlindungan
sosial bagi pekerja.
Selain it, Deklarasi BRICS
ini juga menyoroti empat pilar
utama untuk respons kebijakan ketenagakerjaan dari dampak pandemi. Seperti mempromosikan perjanjian jaminan sosial antara
negara-negara BRICS, formalisasi pasar tenaga kerja, partisipasi angkatan kerja
perempuan, dan peran pekerja pertunjukan dan platform.
Ryder menyambut baik komitmen para menteri untuk memperdalam kerja sama jaminan sosial dan
mempromosikan kesepakatan di antara mereka sendiri. “Dengan mengatakan “hal ini
dapat membuat perbedaan nyata bagi jutaan pekerja yang bepergian ke negara lain
untuk mencari pekerjaan,”
pungkasnya.
Ia juga memuji janji untuk memperbaiki situasi perempuan
dalam angkatan kerja dan untuk mempercepat kemajuan dalam menggeser pekerja
ekonomi informal ke ekonomi formal.
Jika kita ingin
mengatasi masalah ini secara efektif, kita memerlukan kebijakan dan tindakan
nyata. Artinya menciptakan pemulihan ekonomi tidak akan
cukup dengan sendirinya,”
tandasnya. (red)