KSBSI.org, Jakarta-Dimasa pandemi Covid-19, tak menghalangi Federasi Serikat Buruh Niaga, Informatika, Keuangan, Perbankan dan Aneka Industri melakukan advokasi dan pengorganisiran buruh. Hal ini terbukti, pada Sabtu (21/8/21) di Pasar Elang Pademangan Timur Jakarta Utara, berhasil merekrut buruh informal. Kemudian membentuk Pengurus Komisariat Buruh Bongkar Barang dan Pedagang (PK B3&P).
Baca juga: Komitmen Sosial Dialog SP SB, APINDO dan KEMENAKER di masa Covid 19,
Bambang Sy Ketua Bidang Konsolidasi
Dewan Pengurus Pusat (DPP) FSB NIKEUBA mengatakan bahwa PK yang baru terbentuk
ini nantinya akan mendapat pembinaan untuk memahami dunia serikat buruh. Mereka
juga berhak mengikuti pelatihan dan pendidikan kader yang akan difasilitasi
organisasi.
“PK B3&P yang baru disahkan ini
dibawah koordinasi Dewan Pengurus Cabang (DPC) FSB NIKEUBA DKI Jakarta. Ada 16
orang yang baru bergabung menjadi pengurus dan anggota. Selama ini mereka di
Pasar Elang sudah menjadi koordinato,” ucap Bambang SY, saat diwawancarai
melalui seluler, Minggu (22/8/21).
Lanjutnya, Bambang membenarkan bahwa
target perekrutan buruh yang dilakukan FSB NIKEUBA sekarang ini tak hanya buruh
formal. Pasalnya, pandemi Covid-19 telah menyebabkan semua berubah.
Diantaranya, berdampak pada banyak buruh formal yang kehilangan pekerjaan.
“Jadi mau tidak mau kami harus merubah
strategi pengorganisiran,” terangnya.
Selain itu, dia menjelaskan PK yang
sudah terbentuk itu nantinya akan diberi bimbingan agar mudah mendapatkan
program UMKM dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah disediakan pemerintah. Untuk
target kedepannya, Bambang memastikan akan menargetkan pengorganisiran buruh
informal sampai tahun 2025.
“Mudah-mudahan target pengorganisiran
buruh informal yang sedang kami jalankan bisa berjalan baik dan berkembang,”
ungkapnya.
Bambang juga berkomitmen, buruh informal
yang sudah direkrut akan tetap diberikan pendidikan organisasi. Supaya
nantinya, mereka bisa mandiri menjalankan roda organisasi serta rutin
menjalankan kewajiban iuran organisasi.
“Termasuk FSB NIKEUBA akan menjadi
fasilitator kepada mereka supaya bisa mendapatkan program jaminan sosial
‘Perisai’ yang sudah disediakan BPJS Ketenagakerjaan,” pungkasnya.
Dalam waktu dekat ini, dia akan kembali
melakukan pengorganisiran buruh ojek online (Ojol) supir di Cianjur Jawa Barat
serta buruh pelaut dan pedagang di Koja Jakarta Utara. Intinya, dalam
mengorganisir buruh, Bambang menyampaikan dibutuhkan komitmen dan pendekatan
dialog yang baik. Serta memberikan manfaat sesuai kebutuhan buruh. (A1)