ITUC-Asia Pasifik Menuntut Pembebasan Presiden Serikat Buruh KCTU Yang Kyeung-soo

ITUC-Asia Pasifik Menuntut Pembebasan Presiden Serikat Buruh KCTU Yang Kyeung-soo

.

KSBSI.org, Konfederasi Serikat Buruh Internasional atau ITUC-Asia Pasifik menuntut pembebasan segera Presiden Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU) Yang Kyeung-soo yang ditangkap pada 2 September 2021. Penangkapannya terjadi dalam penggerebekan markas KCTU 20 hari setelah surat perintah dikeluarkan kepada pemerintah. Kemudian dilanjutkan ke Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Alasan Yang Kyeung-soo ditangkap karena mengorganisir rapat umum pada 3 Juli.

Baca juga:  Kuasa KSBSI: Keterangan Ahli Presiden Tidak Mendukung Dalil-Dalil Pemerintah,

Kemudian  dituduh melanggar Undang-Undang tentang Demonstrasi dan Majelis dan Undang-Undang tentang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dimasa pandemi Covid-19. ITUC menegaskan bahwa penangkapan terhadap Yang Kyeung-soo salah dan tidak proporsional. Pasalnya, selama pertemuan semua peserta mematuhi aturan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Termasuk mengenakan masker dan pemeriksaan suhu.

 

Shoya Yoshida Sekretaris Jenderal ITUC-Asia Pasifik mendesak agar pihak aparat hukum segera membebaskan Yang Kyeung-soo. Sebab penangkapan dan penggerebekan markas KCTU jelas merupakan upaya untuk memberangus kebebasan berserikat pekerja.

 

“Serta hak buruh untuk berkumpul secara damai. Pemerintah Korea harus berhenti menggunakan pandemi untuk membenarkan tindakan keras terhadap majelis damai. Di masa yang penuh tantangan inilah hak-hak pekerja harus lebih dilindungi dan dihormati,” kata Shoya Yoshida dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu di laman ituc.org.

 

Pada tanggal 20 Oktober, KCTU akan mengadakan pemogokan nasional untuk menuntut hak-hak dasar buruh bagi semua pekerja, Transisi yang Adil, dan layanan publik yang lebih kuat dan perlindungan sosial. Pemogokan nasional diharapkan akan diikuti oleh satu juta peserta.

 

ITUC-Asia Pasifik juga mengecam desakan polisi untuk melakukan penyelidikan dan persidangan Presiden Yang di bawah penahanannya. “Ini adalah manuver nyata untuk mencegah KCTU mengorganisir pemogokan nasional pada 20 Oktober,” ungkapnya.

 

Shoya Yoshida menegaskan bahwa penangkapan terhadap Presiden KCTU tidak akan memadamkan api perjuangan di negaranya.  Namun buruh semakin semangat pada tuntutan mereka ke pemerintah untuk melindungi nyawa dan pekerjaan pekerja Korea dimasa krisis pandemi. (A1)

Komentar