KSBSI.org, Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyampaikan dimasa pandemi Covid-19, jumlah pengangguran kian bertambah. Kemnaker juga memprediksi tahun ini ada sekitar 10 juta pengusaha kategori mandiri berhenti menjalankan bisnisnya. Dan 10 juta lainnya mengalami penurunan lebih dari 40 persen.
Baca juga: Tolak PHK dan Pemberangusan Serikat, Buruh HUKATAN Demo Kantor PT LPPPI WKS,
Anwar Sanusi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemnaker
menyampaikan masalah pandemi ini bukan hanya masalah berat yang dihadapi oleh
Negara Indonesia. Tapi semua negara juga ikut terkena dampak masalah ekonomi
dan ledakan pengangguran.
“Situasi pandemi covid-19 adalah tantangan berat bagi negara
kita. Terutama menyebabkan banyak pekerja yang terpaksa kehilangan pekerjaan
akibat perusahaan mengalami krisis keuangan,” ucap Anwar Sanusi dalam
keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Selain dampak Covid-19, Anwar Sanusi juga mengungkapkan
bahwa tingginya jumlah pengangguran pada angkatan kerja usia muda memang ada
beberapa faktor. Diantaranya kebutuhan lapangan pekerjaan tidak sesuai latar
belakang pendidikan. Kemudian kurangnya pengetahuan serta keahlian terhadap
lowongan pekerjaan.
“Kemenaker akan tetap bekerja keras untuk mengurangi ledakan pengangguran dimasa pandemi,”
ujarnya.
Langkah kongkrit yang
dilakukan adalah melakukan perbaikan layanan informasi ketenagakerjaan dalam
memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Lalu menghidupkan program
pelatihan kerja (vokasi) sampai tingkat komunitas.
Anwar Sanusi
menegaskan, untuk mengatasi ledakan pengangguran tak bisa dilakukan oleh satu
pihak. Tapi pemerintah pusat dan daerah termasuk semua lembaga juga wajib
berpartisipasi dalam memberikan saran, ide serta satu koordinasi.
“Koordinasi komunikasi itu juga sangat penting dari semua
pihak dalam meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja untuk mengurangi
jumlah pengangguran," imbuhnya.
Tak bisa dibantah,
hadirnya era revolusi industri 4.0 ikut merubah budaya dunia kerja. Dia menjelaskan masyarakat harus mampu
beradaptasi terhadap perubahan ini. Karena teknologi digital sangat
berkontribusi terhadap peluang lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. (A1)