JSBSI.org, Sharan Burrow Sekjen Konfederasi Serikat Buruh Internasional (ITUC) menyampaikan selamat kepada 3 ekonom David Card, Joshua Angrist, dan Guido Imbens yang berhasil mendapatkan penghargaan Hadiah Nobel 2021 dalam bidang ekonomi. Mereka pernah melakukan penelitian dampak dunia nyata pada kehidupan ekonomi. Dimana, secara empiris, bahwa gagasan yang digembar-gemborkan para ekonom konservatif tentang upah minimum yang lebih tinggi berarti lebih sedikit pekerjaan tidak berdasarkan pada fakta.
Baca juga: Beredar Wacana, Upah Buruh Sektor TGSL Sebaiknya Skala Nasional ,
Sharan Burrow menyampaikan 3 pemikir ekonom pemenang Hadiah Nobel
ini telah menghancurkan teori lama
dan membangun teori ekonomi baru tapi sangat
berpengaruh di dunia. Bahwa memastikan bahwa pekerja memiliki upah minimum yang
layak entah bagaimana berarti kehilangan pekerjaan.
“Mereka yang telah menghancurkan teori mitos ekonomi
konservatif selama beberapa
dekade kepada pemerintah serta lembaga yang telah
memberlakukan teori yang sama, tanpa bukti yang tepat. Atau
melawan bukti sebaliknya, bertanggung jawab atas jutaan demi jutaan orang yang
hidup dalam kemiskinan.
“Mereka berhasil memastikan bahwa upah
hidup minimum harus
melalui proses hukum
atau perundingan bersama sangat penting untuk mengakhiri kemiskinan. Serta membalikan tren jangka panjang dari penurunan pembagian
pendapatan tenaga kerja.
Karena meningkatnya
permintaan dan membangun dasar untuk pemulihan pekerjaan
layak akibat ketidakdilan di dunia yang semakin tidak merata,”
tandasnya.
David Edward Card seorang akademisi ekonomi
yang meraih gelar profesor di University of California. Pada 1990 an, dia
pernah membuat penelitian mengenai dampak kenaikan upah minimum di sektor
makanan cepat saji di negara bagian New Jersey, AS. Hasil dari riset itu, akhirnya
mendorong tinjauan kebijaksanaan konvensional, bahwa kenaikan upah
minimum selalu menyebabkan kehilangan pekerjaan.
Lalu 2 profsor ekonomi yang mendapat
menerima nobel Joshua Angrist adalah profesor ekonomi dari Massachusetts
Institute of Technology dan Guido Imbens kelahiran Negara Belanda pengajar dari
Stanford University. Kedua akademisi ini pernah melakukan penelitian tentang
sebab maupun akibat dari efek pasar tenaga kerja. (A1)