Presiden dan Sekjen KSBSI Berikan Motivasi kepada Kader Muda di Acara Rakercab FSB GARTEKS Kabupaten Serang

 Presiden dan Sekjen KSBSI Berikan Motivasi kepada Kader Muda  di Acara Rakercab FSB GARTEKS Kabupaten Serang

Elly Rosita Silaban - Presiden KSBSI

KSBSI.org, Serang Dalam rangka persiapan Konferensi Cabang (Konfercab) Dewan Pengurus Cabang Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DPC FSB GARTEKS KSBSI) Kabupaten Serang Banten menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab). Acara diadakan di Pantai Anyer, Kabupaten Serang, pada Sabtu dan Minggu, 23-24 Oktober 2021.

Baca juga:  Pemerintah Yakin, Indonesia Raih Bonus Demografi ,


Acara tersebut ini dihadiri Elly Rosita Silaban, Dedi Hardianto, Presiden dan Sekjen KSBSI. Kedua pemimpin ini diminta memberikan kata-kata motovasi, khususnya kepada kader-kader muda yang dipercayakan menjadi Pengurus Komisariat (PK) tingkat perusahaan. Serta doktrin semangat untuk membangkitkan militansi dalam membesarkan organisasi.

Dalam kata sambutannya, Elly Rosita Silaban Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menyampaikan agar kader-kader muda FSB GARTEKS agar terus belajar. Agar pengetahuannya semakin luas untuk memahami dunia serikat buruh.

“Kalau pengetahuan sudah luas, maka akan lahir kesadaran dan militansi untuk membesarkan FSB GARTEKS KSBSI di Kabupaten Serang. Dan nantinya kalian juga akan termotivasi menjadi pemimpin serikat buruh, baik dari tingkat lokal sampai nasional,” ucapnya.


Dia menyampaikan, tantangan serikat buruh sejak disahkannya Omnibus law Undang-Undang Nomor.11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja semakin berat. Karena, beberapa pasal dalam undang-undang itu sangat mendegradasi hak buruh di dunia kerja. Serta dampaknnya mengancam masa depan serikat buruh.

“Jadi, ditengah situasi yang tak berpihak ini kita jangan putus asa. Tapi harus lebih membangun semangat militansi untuk membesarkan serikat buruh kita,” ungkapnya.

Elly Rosita mencerita bahwa dia salah satu orang bagian pendiri FSB GARTEKS dan mengikuti proses manis pahitnya perjuanga membesarkan serikat buruh ini. Sehingga sekarang dipercaya menjadi Presiden KSBSI. Dan FSB GARTEKS telah mengalami kemajuan yang pesat serta memiliki kader berkwalitas. Baik dari tingkat pengurus pusat sampai Pengurus Komisariat (PK). Ia berharap program pendidikan dan pelatihan untuk semua kader semakin ditingkatkan.

 

“Saya berpesan kepada semua pengurus supaya tidak sombong dan jangan suka mengancam pengusaha kalau terjadi perselisihan ketenagakerjaan di perusahaan,” lugasnya.

 

Sebab, FSB GARTEKS KSBSI bukan serikat buruh yang memiliki karakter suka menghakimi. Namun selalu mengedepankan sosial dialog serta bersikap kritis yang berlandaskan argumentasi kuat. Kalau pun akhirnya terjadi aksi demo, hal tersebut karena upaya dialog sudah tak ada titik terang lagi.

 

“Selama manajemen perusahaan bisa diajak duduk bersama sosial dialog untuk membangun hubungan industrial yang harmonis, mereka adalah mitra kerja serikat buruh,” jelasnya.  

 

Ia juga mengingatkan bahwa gerakan serikat buruh di Indonesia mengalami degradasi, akibat konflik internal berkepanjangan. Jumlah konfederasi serikat buruh terus bertambah, tapi minat buruh masuk serikat buruh semakin minim. Berdasarkan data dari pemerintah, jumlah buruh formal yang bergabung di serikat buruh saat ini jumlahnya hanya mencapai 3 juta orang.

 

“Saya pikir ketika minat buruh masuk serikat buruh semakin berkurang, berarti semua aktivis buruh melakukan evaluasi, termasuk FSB GARTEKS harus refleksi,” ujarnya.

 

Ketika kuantitas jumlah anggota serikat buruh setiap tahun mengalami penurunan, maka sudah bisa dipastikan posisi tawarnya semakin tidak diperhitungkan dihadapan pemerintah dan pengusaha. Jadi, FSB GARTEKS harus konsisten mengorganisir dan merekrut buruh di perusahaan, agar kwalitas serikat buruh semakin tidak terdegradasi.                

 

“Kader-kader muda FSB GARTEKS KSBSI Kabupaten Serang harus cerdas, berani berbicara di setiap kegiatan pelatihan yang diadakan dan tanamkan pantang menyerah dalam membesarkan organisasi kita,” tutupnya.  

 

Sementara Dedi Hardianto menyampaikan apabila buruh bergabung dan berproses di afiliasi federasi KSBSI, salah satunya FSB GARTEKS, maka harus mengambil peran. Dan memiliki tanggung jawab menjadi pemimpin. Sebab, jika seorang aktivis serikat buruh tidak mau memikul beban organisasi, maka nasib buruh semakin tertindas, karena tidak ada yang terpanggil untuk memperjuangkannya.

Setiap pengurus komisariat dan anggota yang bergabung di FSB GARTEKS KSBSI Kabupaten Serang harus memiliki inisiatif untuk mendapatkan hal-hal baru dalam dunia serikat buruh. Sehingga bisa membuat maju dan memiliki pengetahuan yang luas dalam dunia serikat buruh.

“Salah satunya pelatihan yang diberikan dalam agenda Rakercab ini adalah ilmu perburuhan yang kalian dapatkan untuk menambah pengetahuan. Sehingga nantinya menjadi bekal kalian jika berkeinginan menjadi pemimpin serikat buruh. Baik di tingkat perusahaan, cabang dan nasional,” ucapnya.

Sebab, KSBSI adalah serikat buruh yang konsisten melakukan pengkaderan kepada pengurus dan anggotanya. Siap juga melakukan advokasi, apabila ada anggota mengalami perselisihan ketenagakerjaan dengan perusahaan.

“KSBSI juga bukan serikat buruh yang orientasinya hanya sekadar meminta uang iuran kepada anggota. Tapi KSBSI terpanggil untuk melahirkan kader-kader berkwalitas yang nantinya siap menjadi pemimpin menggantikan senior-seniornya,” tuturnya.

Dedi Hardianto menyarankan kepada kader-kader FSB GARTEKS KSBSI Kabupaten Serang, jika ingin menjadi pemimpin serikat buruh, banyak belajar dan memiliki inovasi. Serta harus berani membuat keputusan dan angan takut kesalahan saat berproses untuk maju. Sebab tidak ada yang sempurna dalam kehidupan manusia, dan kesalahan harus menjadi evaluasi,” ujarnya. 

Dedi Hardianto berharap DPC FSB GARTEKS Kabupaten Serang jangan pernah berpuas diri, karena  gerakannya telah memiliki posisi tawar yang tinggi. Harus tetap membangun solidaritas dan semangat gotong royong untuk menambah jumlah anggota. Sebab, pengkaderan tidak berjalan maksimal, maka roda organisasi akan berhenti dan regenerasi kepemimpinan akan hilang dan hanya tinggal sejarah.

 

Rakercab yang diadakan 2 hari itu sekaligus diadakan pelantikan kepada dua PK yang baru. Diantaranya dari PK PT. Eagle Nice Indonesia dan PK PT. Nikomas. Ikut dihadiri Trisnur Priyanto Sekjen DPP FSB GARTEKS KSBSI, Sis Joko Wasono Koordinator Wilayah KSBSI Provinsi Serang, Tri Pamungkas Ketua DPP FSB GARTEKS KSBSI, perwakilan DPC FSB GARTEKS Tangerang Raya, DP FSB GARTEKS KSBSI DKI Jakarta serta tamu undangan lainnya. (A1)

Komentar