Rakornas diwarnai dengan tari 'Tortor Batak Toba'. Tarian ini adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal dari Sumatera Utara yang meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan Samosir.
Baca juga: Ribuan Buruh se-Kabupaten Bogor Kepung Kantor Bupati, Desak Kenaikan UMK 2022, KSBSI Ingatkan Ancaman Minat Buruh Yang Semakin Minim Berserikat ,
KSBSI.ORG, DEPOK - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh
Indonesia (KSBSI) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) KSBSI Tahun
2021. Rakornas ini bertajuk "Membangun Kontrak Sosial Baru Pasca Pandemic
& UU Cipta Kerja".
Elly Rosita Silaban, Presiden KSBSI mengatakan ada sejumlah
masalah ketenagakerjaaan yang harus dihadapi buruh selama pandemi Covid-19 dan
disahkannya UU Cipta Kerja.
"Kita saat ini menghadapi pandemi, juga menghadapi
bagaimana buruh-buruh kehilangan pekerjaan. Ada yang dirumahkan (PHK) tanpa
pesangon ada yang jam kerjanya dikurangi, ada yang di PHK dan ini membawa
akibat yang sangat buruk selama pandemi," kata Elly saat membuka Rakornas
di Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Kamis (28/10/2021) kemarin.
Rakornas diwarnai dengan tari 'Tortor Batak Toba'. Tarian
ini adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal dari Sumatera Utara
yang meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan
Samosir.
Tortor adalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik
gondang.
Setelah disuguhi tarian Tortor, acara dilanjutkan dengan
video Dokumenter perjuangan KSBSI selama kepengurusan Presiden KSBSI Elly
Rosita Silaban dan Sekjen Dedi Hardianto.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan secara daring
dari Serikat buruh dunia dan partner atau jaringan KSBSI di luar Negeri seperti
Brother Stijn Sintubin dari ACV-CSC, Mrs Sister Hanneke dari CNV
INternationaal, Brother Jeroen dari WSM, kemudian Ms. Michiko Miyamoto Director
of the ILO Indonesia, dan lainnya.
Brother Stijn Sintubin mengatakan, ACV-CSC bangga menjadi
teman dan mitra KSBSI. Ia pun berseru, "Hidup KSBSI.. Hidup solidaritas
Internasional," ujar Stijn Sintubin
dalam kata sambutan virtualnya.
Selain partner internasional, acara ini dihadiri langsung
Majelis Pertimbangan Organisasi KSBSI, Rekson Silaban dan Abdullah Sani.
Untuk mitra di Indonesia, Rakornas dihadiri oleh Direktur
Utama BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo dan Perwakilan
Dewan Pimpinan Harian APINDO, Anthony Hilman.
Dalam kesempatan itu, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, ia turut
merinding menonton bagaimana perjuangan KSBSI dan memberikan apresiasinya.
"Kami mengapresiasi telah diundang dalam acara ini. Dan
ini adalah bagian atau tanda bahwa BPJAMSOSTEK dan KSBSI mempunyai hubungan
yang baik," terang Anggoro dalam sambutannya.
Ia menegaskan, bahwa BPJAMSOSTEK memiliki banyak kepentingan
dengan KSBSI karena sama-sama punya satu tujuan yaitu bagaimana pekerja dan
buruh bisa sejahtera.
Selain BPJAMSOSTEK dan APINDO, rakornas juga dihadiri oleh
Ristadi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN).
Sementara untuk internal KSBSI, rakornas dihadiri oleh 10
Federasi afiliasi KSBSI, Departemen-departemen dan Seluruh Korwil KSBSI di
Indonesia serta DPC-DPC federasi terbaik yang nantinya akan membahas isu-isu
nasional dan internasional.
Isu-isu itu adalah Seputar Koordinator Daerah di tingkatan
Federasi, pergantian Personalia DEN KSBSI, AD/ART, UU Cipta Kerja, G-20 dan
L-20, soal Partai Buruh dan database keanggotaan. Untuk isu internasional yang
diangkat adalah Climate Change atau perubahan iklim. [REDKBB]