Presiden KSBSI Mengecam Keras Tindakan Oknum FSP TSK SPSI Yang Mengintimidasi Demo Buruh FSB GARTEKS di PT. Victory Chingluh Indonesia

Presiden KSBSI Mengecam Keras Tindakan Oknum FSP TSK SPSI Yang Mengintimidasi Demo Buruh FSB GARTEKS di PT. Victory Chingluh Indonesia

Ely Rosita Silaban;Presiden KSBSi

KSBSI.org, Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mengecam keras tindakan oknum FSP TSK SPSI Kabupaten Tangerang yang melakukan intimidasi terhadap buruh Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri (FSB GARTEKS) Tangerang Raya. Kejadian ini terjadi saat demo di PT. Victory Chingluh Indonesia, di Pasar Kemis Tangerang Banten, Kamis kemarin (11/11/2021).

Baca juga:  Selamat, Kongres ke V FESDIKARI Resmi Dibuka ,

Elly Rosita Silaban Presiden Presiden KSBSI mengatakan FSB GARTEKS adalah federasi afiliasi KSBSI. Dia mendukung sikap tegas Dewan Pengurus Pusat (DPP) DPP FSB GARTEKS dalam upaya hukum untuk membela pengurus dan anggotanya yang menjadi korban intimidasi dan kekerasan.

“Baru kali ini saya lihat sejarahnya, ada serikat pekerja menghalang-halangi demo menolak kebebasan berserikat dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak di perusahaan. Mereka bersikap arogan, menghalang-halangi buruh GARTEKS KSBSI Tangerang Raya ketika aksi demo di PT. Victory Chingluh Indonesia,” ucapnya, saat diwawancarai di Cipinang Muara, Jakarta Timur, Senin (15/11/2021).

Dia juga mendapatkan kabar oknum serikat pekerja ini juga melakukan perampasan simbol dan merusak atribut organisasi. Lalu pengrusakan motor massa aksi demo FSB GARTEKS KSBSI. Serta mencoba merusak mobil komando bahkan dan secara sengaja mengancam pengurus FSB GARTEKS KSBSI yang ada diatas mobil saat hendak orasi.

“Tindakan intimidasi dan kekerasan yang dilakukan oknum FSP TSK SPSI Kabupaten Tangerang wajib dilawan secara hukum. Kalau didiamkan, kemungkinan mereka bisa lebih arogan. Dan kedepannya kalau ada serikat buruh lainnya demo di perusahaan tersebut mungkin saja bisa mendapat perlakuan sama seperti dialami FSB GARTEKS Tangerang Raya,” ungkapnya.

Elly Rosita Silaban menegaskan KSBSI tidak mengajarkan kekerasan dan menghormati segala bentuk perbedaan. Bahkan, kalau ada serikat pekerja/serikat buruh mengalami pemberangusan serikat buruh (union busting) di perusahaan, pihaknya ikut prihatin dan memberikan dukungan perlawanan.

Ia juga mempertanyakan pihak PT. Victory Chingluh Indonesia tidak mematuhi kebebasan berserikat atau Protokol FOA yang telah disepakati perwakilan serikat buruh dan perusahaan. Dimana perusahaan ini juga bagian supplier brand internasional sepatu Nike.

“Saya tetap mendukung langkah aksi dan hukum yang sudah dilakukan. Kalau nantinya butuh dukungan, Dewan Eksekutif Nasional (DEN) KSBSI pasti siap turun membantu. Tapi saya yakin, FSB GARTEKS sudah berpengalaman dan teruji dalam masalah ini dan melaporkannya sampai ke afiliasi internasional,” tutupnya. (A1)   

 

       

Komentar