Aktivis Serikat Buruh/Pekerja Apresiasi Kemenaker Dalam Meningkatkan Kwalitas BLK

Aktivis Serikat Buruh/Pekerja Apresiasi Kemenaker Dalam Meningkatkan Kwalitas BLK

Supardi : Ketua Umum (DPP FSB KAMIPARHO)

KSBSI.org, BEKASI - Beberapa waktu lalu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengajak perwakilan serikat pekerja/serikat buruh mengunjungi Balai Latihan Kerja (BLK). Diantaranya BLK di Kota Bekasi, Lembang dan Bandung Jawa Barat. Selain itu juga digelar agenda diskusi untuk menampung saran mengenai modul pendidikan maupun sarana fasilitas pelatihan BLK milik pemerintah.

Baca juga:  Presiden KSBSI Mengecam Keras Tindakan Oknum FSP TSK SPSI Yang Mengintimidasi Demo Buruh FSB GARTEKS di PT. Victory Chingluh Indonesia ,

Supardi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Federasi Serikat Buruh Makanan Minuman Pariwisata Hotel dan Tembakau (DPP FSB KAMIPARHO) menerangkan agenda ini merupakan kegiatan Indah Anggoro Putri Dirjen PHI Jamsos Kemenaker yang diwakili Sesditjen PHI dan Jamsos, Surya Lukita Warman.

“Setelah meninjau lokasi BLK, kami sangat menyambut baik. Karena fasilitas belajar dan teknologi untuk praktik sangat canggih sesuai perkembangan industri 4.0 (digitalisasi, otomatisasi dan robotisasi),” ucapnya, saat diwawancarai, di Cipinang Muara Jakarta Timur, Rabu (17/11/2021).

Supardi menyampaikan, saat diadakan dialog, pihak Kemenaker mengakui selama ini tidak begitu intens mengajak perwakilan serikat buruh/pekerja untuk diskusi dunia BLK di era industri 4.0. Pasalnya, selama ini hanya menggandeng unsur pengusaha untuk merumuskan konsep kebutuhan BLK di dunia kerja.


“Padahal, serikat buruh/pekerja itu sangat mengerti kondisi ketenagakerjaan, terutama bagaimana meningkatkan keahlian atau upskilling, khususnya untuk angkatan muda di era industri 4.0,” jelasnya.

Namun intinya, Supardi menyambut baik atas undangan kunjungan dan diskusi BLK tersebut. Dan kedepannya harus kerja sama yang kongkrit. Sebab, serikat buruh/pekerja juga sangat mengalami dampak kehadiran teknologi industri 4.0. Dimana, banyak anggota terancam bahkan kehilangan pekerjaan akibat digantikan teknologi digitalisasi , otomatisasi dan robotisasi.

“Jadi memang dibuat kesepakatan bersama antara serikat buruh/pekerja dengan perwakilan Kemenaker agar anggota dan anak-anaknya diadakan program BLK untuk meningkatkan keahlian kerja yang berbasiskan sertifikat,” terangnya.

Kemudian mendorong Kementerian Pendidikan agar kurikulum pendidikan bagi anak didik tingkat SMA/SMK agar diberi bekal keahlian dan ketrampilan selama di bangku pendidikan. Pasalnya, selama ini ketika mereka lulus pada umumnya belum siap bersaing di dunia kerja. Sehingga, masalah pengangguran masih sulit diatasi.

Dia juga berharap pemerintah semakin menambah BLK diberbagai daerah dengan fasilitas yang lengkap. Sebab, fasilitas dan peralatan praktik yang canggih seperti di BLK Bekasi, Lembang dan Bandung itu dinilainya telah memenuhi kriteria.

“Waktu saya lihat BLK di Kota Bekasi itu sangat bagus. Karena peserta pelatihan jurusan animasi sudah bisa membuat film yang tidak kalah dari negara luar,” pungkasnya.

Hasil dari dialog itu, pihak Kemenaker siap menampung ide dan gagasan dari perwakilan serikat pekerja/serikat buruh untuk merumuskan kegiatan program BLK. Diantaranya, ide yang disampaikan FSB KAMIPARHO adalah bagaimana buruh bisa mengakses program BLK Kemenaker secara gampang.

“Lalu harus ada kesepakatan bersama, kalau serikat buruh/pekerja itu diberikan kuota angkatan kerja muda yang direkomendasikan agar bisa ikut BLK dalam meningkatkan keahlian kerjanya. Serta harus memiliki sertfikasi dari Badan Nasional Sertfikasi Profesi (BNSP), termasuk ketika selesai dari program pelatihan bisa tersalurkan di dunia kerja sesuai bakat dan keahlian,” ujarnya. (A1)

Komentar