ITUC Gelar Konferensi Perempuan, Ini Bebeberapa Isu Yang Dibahas

ITUC Gelar Konferensi Perempuan, Ini Bebeberapa Isu Yang Dibahas

.

KSBSI.org, Beberapa waktu lalu Konfederasi Serikat Buruh Internasioal (ITUC) menggelar Konferensi Perempuan Dunia ke-4 melalui online. Acara ini diadakan bersama aktivis serikat pekerja perempuan dari seluruh dunia yang berorganisasi untuk memajukan kesetaraan dan kesetaraan gender dalam konteks kesehatan global, krisis ekonomi dan sosial dan seterusnya.

Baca juga:  Presiden KSBSI: Buruh Jangan Menyalahgunakan Uang BSU Untuk Komsumtif , Aliansi Stop Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja,



Ada beberapa tema isu pembahasan yang dibicarakan selama 2 hari tersebut. Diantaranya   

 

1. Perbedaan dampak COVID-19 pada perempuan

2. Membangun ekonomi yang peduli – #InvestInCare

3. Menghilangkan kekerasan dan pelecehan berbasis gender di dunia kerja –#RatifyC190

4. Mengamankan upah yang sama untuk pekerjaan dengan nilai yang sama dan perlindungan sosial yang responsif gender;

5. Membangun kepemimpinan transformasional perempuan di serikat pekerja

6. Keadilan iklim dan transisi yang adil – perempuan sebagai aktor untuk transisi yang adil

7. Perjuangan perempuan untuk perdamaian, kebebasan dan demokrasi; dan

8. Bagaimana memastikan bahwa kesetaraan dan kesetaraan berada di jantung pemulihan.


Sharan Burrow Sekretaris Jenderal ITUC menyampaikan konferensi ini  merupakan momen penting bagi perempuan pekerja yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan dalam jumlah yang tidak proporsional. Karena pekerja perempuan adalah mayoritas di sektor yang paling terpukul oleh krisis kesehatan, termasuk di ekonomi informal.

 

Gerakan serikat pekerja sedang menavigasi pandemi global yang terus merenggut nyawa, menyebabkan penyakit serius, mempengaruhi mata pencaharian dan mengganggu kehidupan pekerja. Aktivisme, pengorganisasian, dan persatuan serikat pekerja dibutuhkan lebih dari sebelumnya.

 

“Konferensi ini memberi kita platform untuk memahami dampak gender dari krisis ini dan bagaimana kita dapat membentuk tanggapan. baik sekarang maupun setelah pandemi,” ucapnya.

 

Konferensi ini akan mengambil pendekatan interseksional untuk tema yang berbeda dan akan menyoroti pengalaman perempuan muda, perempuan yang lebih tua, perempuan dari komunitas adat, perempuan LGBTI+, perempuan rasis dan perempuan cacat. Ini akan mencakup perempuan dalam komunitas migran dan perempuan yang bekerja di ekonomi informal. (A1)

 

Komentar