KSBSI.org. Awal tahun ini, Dewan Pengurus Cabang Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri-Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB GARTEKS KSBSI) Kota Medan dan Deli Serdang Sumatera Utara, menggelar pelatihan ‘Aktivis Buruh Mengenal Dunia Jurnalis dan Media Sosial’. Acara ini diadakan di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Medan Utara pada Kamis (6/1/2021).
Baca juga: Agar Persoalan Selesai, Aktivis Buruh Sarankan Gubernur Banten Harus Mau Dialog ,
Paraduan Pakpahan Ketua DPC FSB
GARTEKS KSBSI Kota Medan dan Deli Serdang mengatakan bahwa pelatihan tersebut
dibuat memang untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Baik kepada
pengurus dan anggota supaya gemar dalam budaya menulis. Dan nantinya bisa
terlibat untuk mau menuliskan segala kampanye dan kegiatan serikat buruhnya di
media sosial.
“Kekuatan serikat buruh itu tidak
hanya dinilai hanya jumlah anggotanya banyak saja. Tapi juga harus bisa
memiliki kemampuan intelektual yang bisa dituangkan dalam bentuk tulisan. Sebab
tujuan gerakan FSB GARTEKS KSBSI itu untuk melahirkan aktivis buruh yang
cerdas, berani dan militan,” ucapnya, diruangan rapat Kantor Cabang BPJS
Ketenagakerjaan Medan Utara, Sumatera Utara.
Dari 21 peserta yang mengikuti
pelatihan, Paraduan berharap nantinya akan lahir kader-kader yang memiliki komitmen untuk
menjadi jurnalis nitizen. Dimana nantinya mereka bisa lebih terlibat
mengenalkan FSB GARTEKS KSBSI di Sumatera Utara, salah satunya melalui
tulisan.
“Saya berharap nantinya semua
pengurus dan anggota harus rutin mempublikasikan setiap kegiatan FSB GARTEKS
KSBSI di Kota Medan dan Sumatera Utara di media sosial. Sehingga buruh semakin
mengenal gerakan kami,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih
kepada Tengku Haris Sabri Sinar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Utara.
Karena ikut mendukung dan memberikan fasilitas ruangan agar pelatihan yang
diadakan berjalan lancar.
“Selama ini hubungan kami sangat
harmonis dengan BPJS Ketenagakerjaan sebagai mitra kerja antara serikat buruh
dan pemerintah. Salah satu program yang sukses dijalankan adalah jaminan
perlindungan sosial ‘Perisai’ untuk buruh informal,” kata Paraduan.
Dalam pemaparannya, Andreas
Hutagalung dari Departemen Komunikasi dan Politik Dewan Pengurus Pusat (DPP)
FSB GARTEKS KSBSI menyampaikan menulis itu sudah bagian dari pergerakan serikat
buruh. Dan dia mengapresiasi DPC FSB GARTEKS KSBSI Kota Medan dan Deli Serdang
yang menggelar pelatihan ini dalam meningkatkan kemampuan buruh dalam budaya
menulis.
“Apalagi di era teknologi
digitalisasi saat ini, sebenarnya aktivis buruh harus terlibat menjadi jurnalis
nitizen di dunia media sosial (Medsos). Untuk menyampaikan kampanye, advokasi
dan kegiatan serikat buruh kepada masyarakat luas,” ucapnya.
Dia menegaskan syarat utama jika
ingin aktif menulis, maka syarat utamanya adalah dia harus memiliki komitmen
untuk belajar dunia jurnalis. Baik secara tatap muka maupun membaca dan melihat
panduan teori jurnalis dari buku maupun internet dan Youtube.
“Setelah memahami teori jurnalis,
maka harus dibutuhkan aksi kongkrit dengan memulai menulis,” ujarnya.
Seorang pemula juga tidak usah
ragu-ragu dalam menulis. Tapi harus penuh keyakinan. Sebab, banyak sekali orang
yang mundur dalam gerakan menulis karena sering dibayangi rasa tidak percaya
diri. Maka menulislah tanpa ada beban, tuangkan segala ide-ide yang ada
dipikiran Anda.
Lalu bagaimana cara
mengkampanyekan segala bentuk kegiatan organisasi Anda ke Medsos agar mendapat
simpati publik? Sebenarnya tidak susah, asal ada kemauan.
1. Jika FSB GARTEKS KSBSI sedang
membuat agenda pelatihan, pertemuan, melakukan aksi demo, buatlah tulisan yang
sederhana, ringkas dan tepat pada subtansinya. Selain itu dalam mengkemas
narasi bahasa juga harus bisa menarik simpati publik untuk membacanya.
2. Perlu diingat, ketika Anda
membuat tulisan, tidak boleh mengandung unsur kebencian ras, suku dan agama,
menyebarkan informasi pembohongan publik dan fitnah atau hoax, yang bisa
melanggar unsur pidana Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor
11 Tahun 2008. Tapi buatlah narasi yang mendidik (edukasi), kritis dan bisa
mempengaruhi publik.
3. Jangan lupa, ketika tulisan
yang Anda buat sudah selesai, ada baiknya diperiksa kembali untuk proses
pengeditan. Kemudian lampirkan photo kegiatan agar publik semakin paham maksud
dan tujuan yang sedang dibuat.
Panduan diatas terbilang
sederhana, namun memiliki dampak pengaruh jika dilakukan. Intinya, dia
mengatakan bahwa berpengaruhnya serikat buruh di Medsos, sebenarnya terletak
pada Anda sebagai pengurus dan anggota. (AH)