KSBSI.org, TANGERANG-Beberapa waktu lalu, aktivis buruh dari Federasi Serikat Buruh Niaga Informatika, Keuangan, Perbankan dan Aneka Industri (FSB NIKEUBA) diwilayah Kabupaten Tangerang Banten melakukan pertemuan internal. Agenda ini salah satu agenda awal tahun untuk melakukan evaluasi dan konsolidasi organisasi. Baiik dari dari tingkat pengurus sampai anggota.
Baca juga: Terkait K3, Pemerintah Belum Meratifikasi Konvensi ILO Nomor 155 Tahun 1981 dan No. 161/198, Aktivis Serikat Buruh Ingatkan Pemerintah Tentang Komitmen K3 ,
Pertemuan ini dihadiri Dwi Harto Hanggono
Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (Sekjen DPP) FSB NIKEUBA, Bambang SY
Ketua Konsolidasi DPP FSB NIKEUBA, Eko Sutarno Ketua Dewan Pengurus Cabang
(DPC) FSB Nikeuba Kabupaten Tangerang dan Trisna dari Lembaga Bantuan Hukum
Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (LBH KSBSI). Mereka hadir untuk
memberikan motivasi dan serta arahan untuk membangun serikat buruh supaya
militan dan terdidik.
Bambang SY mengatakan salah satu pembicaraan
agenda konsolidasi ini membahas teknik pembuatan draft Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) di perusahaan. Saat ini ada 4
perusahaan sedang bersiap-siap masuk tahap perundingan PKB. Karena itulah,
kehadiran dari DPP FSB NIKEUBA dalam pertemuan ini untuk memberikan pemahaman
materi perundingan.
“Materi perundingan yang kami sampaikan
kepada DPC dan Pengurus Komisariat (PK) adalah mengedepankan sosial dialog
dengan manajemen perusahaan,” ucap Bambang saat diwawancarai, Senin kemarin di
Cipinang Muara Jakarta Timur, Senin (17/1/2022).
Kata Bambang, saat proses pembahasan PKB
dengan manajemen perusahaan, perwakilan DPP FSB NIKEUBA menyarankan agar tidak
bersikap ego. Tapi harus bisa mencari solusi jalan tengahnya. Atau tepatnya,
perwakilan serikat buruh dan perusahaan sama-sama tidak dirugikan saat
memutuskan kesepakatan.
“Saya merasa bersyukur, karena tahun ini
ada 4 perusahaan yang bersedia melakukan perundingan PKB di setiap perwakilan
PK FSB NIKEUBA Kabupaten Tangerang. Artinya serikat buruh kami berhasil
membangun hubungan yang baik dengan manajemen perusahaan,” ujarnya.
Bambang juga menjelaskan kunci keberhasilan
membuat PKB yang berkwalitas itu semuanya diserahkan pada pengurus DPC dan PK.
Sebab, mereka yang memahami kondisi perusahaan. Sementara, tugas dari DPP FSB
NIKEUBA hanya mengoreksi, memberi saran serta masukan.
Dia melihat perkembangan DPC FSB NIKEUBA
Kabupaten Tangerang untuk beberapa tahun ini mengalami kemajuan yang
signifikan. Walau, pandemi Covid-19 yang sudah terjadi 2 tahun ini sempat
membawa dampak. Karena sebagian ada pengurus dan anggotanya terpaksa dirumahkan
oleh perusahaan.
“Tapi setelah situasi pandemi semakin
mereda, jumlah anggota di DPC FSB NIKEUBA sudah mulai bertambah lagi dan anggota
kami yang sempat dirumahkan perusahaan telah bekerja lagi,” ungkapnya.
Selain itu DPP FSB NIKEUBA juga menilai,
semangat belajar dan militansi pengurus dan anggotanya di DPC FSB NIKEUBA
Kabupaten Tangerang juga mengalami kemajuan. Termasuk menyikapi aksi demo
penolakan Omnibus law Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja dan
Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2022 diwilayah Banten. “Intinya kami
sangat mengapresiasi dengan mereka ini,” jelasnya.
Bambang menyampaikan DPP FSB NIKEUBA tetap
berkomitmen memberikan kontribusi kepada DPC
FSB NIKEUBA Kabupaten Tangerang dalam bentuk materi pendidikan kader
sampai advokasi. Dalam waktu dekat ini rencananya juga bakal menggelar
pelatihan kepemimpinan serikat buruh untuk pengurus dan anggota.
“Untuk mewujudkan serikat buruh yang besar
dan terdidik itu memang harus dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mumpuni. Terutama harus bisa melahirkan kader-kader militan dari tingkat PK
yang nantinya bisa melanjutkan regenerasi kepemimpinan,” pungkasnya.
Tahun ini, Bambang juga mengatakan tahun
ini DPC FSB NIKEUBA Kabupaten Tangerang sedang menargetkan membuat PK baru di
tingkat perusahaan. Karena, sebelumnya tim organisernya sudah melakukan
pemetaaan wilayah dan melakukan agenda konsolidasi dengan buruh yang hendak
bergabung.
Untuk agenda tahun ini DPP FSB NIKEUBA juga
akan menguatkan pelatihan advokasi untuk DPC FSB NIKEUBA Kabupaten Tangerang.
Dan sudah menunjuk saudara Trisna dari perwakilan LBH KSBSI untuk memberikan
arahan teknik advokasi yang profesional di perusahaan, kalau nantinya ada
anggota mengalami perselisihan hubungan industrial.
“Materi dan arahan advokasi pasti selalu
mengedepankan sosial dialog. Kami ingin menujukan bahwa kemampuan FSB NIKEUBA
itu bukan hanya aksi demo saja. Dalam membuat konsep dan sosial dialog kami
juga mampu,” ujarnya.
Sekadar tahu, dalam waktu dekat ini
pengurus cabang dan PK FSB NIKEUBA Kabupaten Tangerang sedang mempersiapkan
draf materi PKB di 4 perusahaan. Diantaranya PT. Mercolade, PT. Mero Sekawan
Jaya, PT. Calf Indonesia dan PT. Kodasindo Tata Sarana. (A1)