KSBSI.org, Perang Ukrania-Rusia menyebabkan penderitaan dan kehilangan nyawa manusia yang tak terhitung. Lebih dari 3,5 juta orang warga sipil Ukrania telah meninggalkan negaranya dalam waktu kurang dari sebulan. Sehingga jumlah total pengungsi di dunia menjadi hampir 25 juta.
Baca juga: Jelang Peringatan Hari Pekerja Internasional, ITUC Ingatkan Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja ,
Konfederasi
Serikat Buruh Internasiona atau International Trade Union Confederation (ITUC)
menyampaikan terima kasih kepada relawan kemanusiaan afiliasi Ukraina dan
serikat pekerja di negara-negara tetangga untuk menyambut pengungsi dan membantu
memenuhi kebutuhan mereka. Termasuk ITUC juga mendesak kedua negara ini harus
segera melakukan pembahasan perdamaian. Serta mendesak menarik semua pasukan
Rusia dari Ukrania.
Dampak
global
Sharan
Burrow Sekretaris Jenderal ITUC mengatakan diluar perang Rusia dan Ukraina,
invasi Putin Presiden Rusia memiliki konsekuensi geopolitik dan ekonomi global
dan telah mengungkap kelemahan dalam sistem multilateral. ITUC menekankan
dampak global berikut sebagai akibat dari invasi yang memerlukan tindakan segera:
- Memeras
rumah tangga: Baik Rusia maupun Ukraina adalah pengekspor utama biji-bijian.
Berbagai negara sangat bergantung pada ekspor gandum, jagung, tanaman lain, dan
minyak goreng. Meningkatnya biaya energi dan makanan, dengan krisis biaya hidup
yang sudah ada di banyak negara sebelum invasi, akan meningkat karena gangguan
rantai pasokan global di komoditas ini dan lainnya dari kawasan menambah
tekanan pada rumah tangga yang sudah berjuang karena dari upah rendah.
-
Meningkatnya ketidakamanan: Perang baru di Eropa dan kegagalan untuk menjaga
perdamaian di Afrika, Amerika, Asia-Pasifik dan Timur Tengah telah menunjukkan
perlunya kerangka kerja global yang efektif untuk keamanan bersama.
- Pengalihan keuangan: Peningkatan pengeluaran militer global, saat ini sekitar US$2 triliun per tahun, akan mengalihkan keuangan vital dari kebutuhan ekonomi dan sosial yang penting dan pendanaan aksi iklim.
- Keserakahan perusahaan: Hanya empat perusahaan perdagangan komoditas, yang mengendalikan sebagian besar perdagangan biji-bijian dunia, membuat rekor keuntungan tahun lalu ketika ekonomi mulai terbuka selama pandemi COVID-19.
Sekretaris Jenderal ITUC Sharan Burrow
mengatakan dengan pencatutan
energi, keserakahan
perusahaan tidak boleh dibiarkan menyebabkan lebih banyak ketidakamanan dan
kemiskinan. Krisis
pengungsi global semakin berkembang dan jumlah pengungsi di dunia meningkat. Dengan
jumlah total mendekati 25 juta dan puluhan juta lainnya mengungsi di negara
mereka sendiri.
Kemudian,
ada juga kekhawatiran
yang berkembang bahwa bantuan yang sangat dibutuhkan ke Ukraina akan setidaknya
sebagian diambil dari bantuan pembangunan resmi yang ditujukan untuk beberapa
negara paling tidak kaya di dunia.
“Invasi Putin adalah mimpi buruk bagi
mereka yang menghadapi kenyataan sehari-hari tentang peluru, bom, dan roket,
dan itu akan memiliki konsekuensi yang sangat merusak di seluruh dunia,
terutama bagi yang termiskin dan paling rentan,” ujarnya.
Kemudian tindakan
mendesak diperlukan dan pelajaran tentang ketergantungan bahan bakar fosil,
keragaman dalam rantai pasokan global dan garis patahan lainnya yang terungkap
oleh perang ini. Termasuk tidak adanya kerangka kerja
multilateral untuk keamanan bersama, harus dipelajari dan diterapkan.
“Pemerintah
setiap negara perlu mempertimbangkan
kebijakan penetapan harga dan tanggapan terhadap dampak ekonomi dari perang ini
perlu difokuskan terutama pada mereka yang paling membutuhkan,”
tutupnya. (red)