Akhiri Konflik, Aktivis Serikat Buruh Minta Penjabat Gubernur Banten Bisa Menciptakan Ruang Dialog

 Akhiri Konflik, Aktivis Serikat Buruh Minta Penjabat Gubernur Banten Bisa Menciptakan Ruang Dialog

.

KSBSI.org, Faizal Rakhman Ketua Dewan Pengurus Cabang Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri-Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DPC FSB GARTEKS KSBSI) Kabupaten Serang Banten menyampaikan aktivis buruh siap berdialog dengan Al Muktabar yang baru saja dilantik sebagai Penjabat Gubenur Banten.

Baca juga:  FESDIKARI Gelar Rapat Perdana Tingkatkan Kapasitas Berorganisasi ,

Dia mengatakan, sejak beberapa tahun ini hubungan dan komunikasi aktivis serikat buruh dengan Gubernur Banten memang tidak harmonis. Bahkan, sempat terjadi insiden pada Desember 2021, massa buruh melakukan aksi pendudukan Ruang Kerja Kantor Wahidin Halim saat menjabat gubernur. Sikap ini dilakukan karena dirinya tidak mau mendengarkan aspirasi buruh saat menuntut Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2022.

Berhubung masa jabatan Al Muktabar masih ada 2 tahun lagi sebagai pemimpin di Banten, Faizal berharap beliau bisa membuka ruang dialog dengan serikat pekerja/serikat buruh. Supaya tali silaturahim terjalin baik lagi. Dia juga mengatakan FSB GARTEKS KSBSI yang diwilayah Provinsi Banten juga siap bersinergi. Serta memberikan sumbangsih pemikiran untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis antara pemerintah, pengusaha dan serikat buruh.   

“Saya berharap beliau bisa menjadi figur yang menjadi panutan terhadap masyarakat dan buruh. Dan kami juga tidak mau lagi membahas konflik dimasa lalu,” ucap Faizal saat diwawancarai melalui seluler setelah aksi demo di  Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan wilayah Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang, Rabu (25/5/2022).

Dia menyampaikan bahwa sampai hari ini, khususnya di Kabupaten Serang Banten masih banyak perusahaan yang melakukan pelanggaran ketenagakerjaan. Bahkan, berbagai kasus pelanggaran tersebut diketahui oleh pihak Dinas Tenaga Kepengawasan Ketenagakerjaan Provinsi Banten. Namun terkesan sengaja didiamkan.

“Jadi kami minta Penjabat Gubernur Banten yang baru 1 bulan dilantik segera melakukan evaluasi kinerja semua Kadisnaker bersama jajarannya termasuk dengan pengawas ketenagakerjaan,” ungkap Faizal. 

Selain itu, Faizal berpesan kepada Penjabat Gubernur Banten agar tidak memandang serikat buruh sebagai momok yang menakutkan. Tapi harus dirangkul sebagai mitra untuk menciptakan kesejahteraaan buruh supaya menjadi lebih baik.

“Dari dulu Kami tidak pernah banyak menuntut kepada Gubernur Banten. Kami hanya meminta agar kepala daerah saat bekerja bersikap transparan. Dan meluangkan waktu duduk bersama buruh untuk berdialog,” tutupnya. (AH)   

Komentar