KSBSI.org, JAWA TENGAH- Bertempat di Hotel Citra Driem, Dewan Pengurus Pusat Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri (DPP FSB) mengadakan pelatihan Training Negotitator pf CBA di kota Semarang Jawa Tengah. Pelatihan ini di ikuti oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC), Pengurus Komisariat (PK) dan anggota diwilayah Jawa Tengah.
Baca juga:
Toto Susilo ketua panitia pelatihan dalam
kata sambutannya mengatakan pelatihan ini digelar untuk meningkatkan
pengetahuan bagi pengurus dan anggota FSB GARTEKS khusus di Jawa Tengah. Terutama,
peserta pelatihan akan diberikan materi penguatan tim organiser buruh. Dimana
tujuannya untuk menciptakan kader yang memiliki keahlian merekrut anggota dan
mengembangkan organisasi.
“Saya meminta kepada semua peserta
pelatihan harus banyak bertanya kepada narasumber. Supaya bisa mendapat pengetahuan tentang dunia
hubungan industrial,” ucapnya, Senin (27/6/2022).
Trisnur Priyanto Sekretaris Jenderal
(Sekjen) DPP FSB GARTEKS dalam kata sambutannya mengatakan pelatihan ini
diadakan khusus di Jawa Tengah memang mempersiapkan tim organiser di setiap
DPC. Dia menyarankan, tim organiser yang dibentuk harus memiliki komitmen kuat
merekrut anggota dalam membesarkan organisasi di setiap cabang.
“Salah satu kekuatan serikat buruh itu
harus memiliki jumlah anggota dan cabang yang banyak. Jadi FSB GARTEKS harus
mengerjakan tugas berat ini,” ujarnya.
Selain materi teknik organiser buruh,
Trisnur mengatakan pelatihan yang diadakan 2 hari ini, peserta juga diberikan
materi pelatihan teknik negoisasi CBA untuk penguatan sosial dialog hubungan
industrial. Serta pelatihan teknik komunikasi kepemimpinan. Dia menyampaikan
memang benar Jawa Tengah sudah menjadi daerah industri.
Para investor dari luar dan dalam negeri
pun telah banyak masuk ke Jawa Tengah dibeberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah
mendirikan perusahaan mereka. “Jadi FSB GARTEKS punya peluang besar untuk
merekrut mereka untuk bergabung.
”Kalau buruh tidak diajak berserikat, maka berpotensi
menjadi korban eksploitasi. Makanya tanggung jawab FSB GARTEKS itu harus
bekerja keras merekrut buruh. Lalu kita berikan pendidikan dan advokasi. Supaya
buruh sadar dan bersikap kritis akan hak-hak normatifnya,” kata Trisnur. (AH).