Dorong K3 Masuk Dunia Pendidikan, Komite Bersama SP/SB Gelar Audiensi Dengan Kemendikbud

Dorong K3 Masuk Dunia Pendidikan, Komite Bersama SP/SB Gelar Audiensi Dengan Kemendikbud

ksbsi.org-Jakarta--Komite Bersama Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tim Strategi 1 hari ini lakukan audiensi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud) di Gedung D ruang meting Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Jakarta pada, Selasa (05/07/2022).

Baca juga:  Komite Bersama SP/SB Kembali Gelar Workshop Penguatan K3,

Agenda ini sebagai tindak lanjut dalam mengkampanyekan pelaksanaan K3 di tempat kerja yang dipelopori oleh 5 Konfederasi besar Indonesia, dimana telah menghasilkan kertas posisi tentang K3 dengan salah satu rekomendasinya yakni tentang penguatan K3 di usia dini dan K3 di dalam kurikulum sekolah. 

Dalam audiensi tersebut, Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud Saryadi Guyatno mengatakan bahwa, salah satu kebijakan utama Ditjen Pendidikan Vokasi yakni menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pendidikan vokasi serta pelaksanaan kebijakan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Saryadi menjelaskan tentang lembaga yang dipimpinnya, tentang organisasi dan tata kerja Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi, disebutkan ditjen pendidikan vokasi terdiri dari 6 unit, yang salah satunya Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri. 

"Kami melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi, pemberian bimbingan teknis dan lainnya dengan sekolah menengah kejuruan, pendidikan tinggi vokasi dan profesi, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja." 

"Dan kami memastikan kehadiran dunia usaha dan dunia industri dengan stkeholdernya di semua agenda kami, mudah-mudahan nanti bisa kita diskusikan lebih dalam tentang K3 kedepannya, tentu dalam rangka kolaborasi lebih jauh, sepanjang itu menyangkut dan mendukung pendidikan vokasi." katanya

"Lebih dari 200 kemitraan yang sudah kami kelola, tentu bicara kemitraan itu lengkap dari a sampai z, termasuk guru, kompetensi guru, sertifikasi, praktisi pengajar, dan lain-lain. Pringsip kami, kami tidak akan merasa cukup untuk menbangun kemitraan dengan angka berapa pun jumlahnya. Kami selaku terbuka dengan kemitraan manapun selama konteksnya untuk kemajuan dunia pendidikan." jelasnya

Dalam kesempatan yanag sama, Sulistri Ketua Strategi 1 perwakilan dari KSBSI, mengucapkan terima kasih telah berkenan menerima audiensi dari jejaring K3 ini, apalagi untuk pertama kalinya SP/SB beraudiensi ke Kemendikbud ini. 

Sembari memperkenlakan tim audiennnya sulistri mengatakan bahwa kami ini adalah jejaring yang terdiri dari Konfederasi yang duduk di Tripnas yakni 6 Konfederasi besar sebagai reprentetatif pekerja/buruh.

"Tujuan audiensi ini, tentunya yang pertama adalah silaturahmi, yang kedua, kami berjejaring untuk isu K3, karena saat ini buruh tidak lagi bicara upah dan normatif, melainkan isu K3 yang tak kalah pentingnya. Penting bagi kami, bahwa ketika K3 perusahaan tidak standar, maka resikonya juga akan tinggi, dan terdampak di anggota kami dan buruh lainnya. Oleh karena itu kami lakukan diskusi dengan kawan-kawan Konfederasi lain dalam mendorong K3 ini lebih menjadi isu mainstrem, isu prioritas dan buka lagi isu pinggiran." ungkapnya

"Banyak perusahaan yang menganggap K3 adalah cosh, akan tetapi kami yakin K3 adalah investasi. Untuk itu kami akan mendorong kertas Posisi ini dengan 5 rekomendasinya, yang antara lain, bahwa untuk penguatan K3 dalam rangka mengurangi kecelakaan kerja maka salah satunya diperlukan peningkatan anggaran untuk DK3N dan DK3P, bagaimana Dk3N ini bisa menjadi lebih efektiff, memiliki anggaran yang berkelanjutan, jangan hanya mengkampanyekan di bulan K3 saja setelah itu selesai dan bagaimana Dk3N ini bisa memiliki kegiatan dan peran nyata."

"Dan yang kaitannya dengan Kemendikbud yakni perumusan edukasi dan kompetensi bidang K3 yang juga mencakup pekerja sektor nonformal, penguatan K3 di pekerja perlu dilakukan melalui edukasi sejak dini agar ketika dewasa dan memasuki usia pekerja sudah tertanam budaya K3. Dan memasukkan isu K3 di dalam kurikulum sekolah." jelasnya 

"Atas dasar rekomndasi kertas posisi tersebut kami sudah melakukan audiensi-audiensi antara lain ke Kemnaker, Apindo, Kementerian perindustrian, BPJS Ketenagakerjaan. Harapan kami, tentunya bisa mengkampanyekan K3 ini secara bersama-sama dan bisa bekerja sama kedepannya." tutup Sulistri 

Hadir dalam pertemuan kali ini antara lain, dari pihak SP/SB ada Nikasih Ginting (KSBSI), Tri Ruswati (KSPSI (R)), Sulistri (KSBSI), Handi Tri Susanto (Media), Siti Istikharoh (KSPN), Herman (KSPSI) dan Anis Mansur (KSARBUMUSI) untuk perwakilan Kemendikbud, Saryadi Guyatno Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud, Agus Susilohadi selaku Koordinator Kemitraan dan Penyelarasan Pendidikan Vokasi dengan Dunia Industri beserta jajarannya. (RED/HTS/MKJ) 


Komentar