Forum L20 Adakan Diskusi Bertema Mempromosikan Sosial Dialog Untuk Transisi Yang Adil

Forum L20 Adakan Diskusi Bertema Mempromosikan Sosial Dialog Untuk Transisi Yang Adil

.

ksbsi.org-Bogor--Labour20 kembali mengelar agenda diskusi tentang Mempromosikan Sosial Dialog Untuk Transisi Yang Adil. Agenda ini diadakan di Swiss BellHotel, Bogor pada, 6-8 Juli 2022.

Baca juga:  Presiden KSBSI Sampaikan Isu Perlindungan Sosial dalam Forum L20 Manado ,

Agenda dalam rangka Labor20 Road to Bali dengan tema "Promoting Social Dialogue to Enchance a Just Transition" ini dihadiri perwakilan lintas Federasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh Indonesia, Speech by ILO Jakarta by Michiko Miyamoto-ILO Jakarta director, Chair B20 Md. Shinta Kamdani, Chair L20 Elly Rosita Silaban beserta jajaran dengan Keynote speech Mr. Anwar Sanusi, Chair Employment Working Group yang sekaigus membuka agenda. 

Dalam keteranggannya, Presiden KSBSI yang juga Chair L20 Elly Rosita Silaban mengatakan bahwa Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) haruslah bersama-sama memperjuangkan isu transisi yang adil ini, Jum at (08/07/2022). 

Elly mengatakan "tidak ingin diskusi-diskusi ini nantinya hanya diatas kertas saja, sebatas pelengkap Presidensi G20 Indonesia, akan tetapi dengan diskusi ini harapannya akan menjadi kekuatan bagi SP/SB dalam memperjuangkan buruh Indonesia kedepannya."

"G20 merupakan Platform stategis bagi Indonesia dalam menemukan suatu gagasan dan solusi global saat ini. G20 tidak hanya menghasilkan konsep narasi saja melainkan bisa menjadi langkah nyata."

Sebagai informasi, KSBSI ditunjuk sebagai Chair L20 mewakili pekerja/buruh dalam menyuarakan dan memberi masukan bagi G20. "untuk itu perlunya diadakan diskusi dan sosialisasi tentang transisi yang adil bagi pekerja dan buruh. Itulah mengapa teman-teman dari Federasi lain kita undang karena L20 adalah milik kita bersama, didiskusikan bersama dan diperjuangkan bersama-sama." kata Elly 

L20 menetapkan isu prioritas yaitu, memperluas perlindungan kerja pada pekerja platform, perubahan iklim dan transisi yang adil, pekerjaan yang layak dan cakupan jaminan sosial yang universal. 

"Agenda kali ini adalah dalam rangka L20 road to Bali, berdiskusi dan merekomendasikan gagasan-gagasan dalam rangka mempertajam dan memperkuat posisi serikat buruh dan memberi masukan serta mendesak negara-negara G20 untuk berkomitmen bersama." jelasnya.

Perlindungan sosial adalah hak asasi manusia yang diakui secara internasional serta sebagai investasi ekonomi yang kuat dan inklusif. Elly mengatakn, pekerja informal masih mengalami perlindungan sosial yang minim, data menyebutkan 78,14 Jt pada Februari 2021, naik 2,64 Jt dari data Agustus 2020. 

"Artinya dengan semakin meningkatnya jumlah pekerja informal ini, maka meraka juga harus mendapatkan perlindungan jaminan sosial." bebernya.

Transisi yang adil juga merupakan cara merubah aspek manusia dalam merespon perubahan iklim baik dalam mengurang emisi dan beradaptasi dengan dampaknya, sebagai bagian integral dari transisi untuk mencapai prioritas pembangunan nasional dan pembangunan yang rendah karbon. 

"Kita sedang menghadapi ancaman perubahan iklim, data mengatakan akan timbul jutaan lapangan pekerjaan baru terbuka, akan tetapi sampai saat ini data pekerjaan baru itu juga belum ada, di sektor mana saja pekerjaan itu akan ada juga tidak ada datanya." ungkapnya. 

Salah satu tujuan pembangunan global atau SDGs yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, Elly mengingatkan bahwa, "jumlah pekerja muda yang tinggi hampir menjadikan kemakmuran akan menjadi mustahil apabila tidak ada jaminan pekerjaan buat mereka."

Terakhir Elly Rosita berharap dengan diadakan diskusi yang sedang dan akan kita lukakan kedepan, bisa dilakukan secara kongkrit, bukan hanya sebagai pelengkap Presidensi G20 saja, sehingga Indonesia sebagai memegang Presidensi G20 saat ini dapat mewujudakan pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan dan inklusif." (RED/HTS/MBJ)


Komentar