KSBSI: Perlunya Penguatan Jejaring Regional untuk Mendorong Perlindungan Pekerja Perikanan

KSBSI: Perlunya Penguatan Jejaring Regional untuk Mendorong Perlindungan Pekerja Perikanan

.

ksbsi.org--Bali--Hari ini Konferensi Perburuhan Regional Asia Tenggara untuk pekerjaan yang layak dan ketahanan di sektor perikanan dan pengolahan makanan laut resmi di buka. Agenda ini berlangsung di Bali pada, 5-8 September 2022.

Baca juga: 

Sebelumnya, ILO bersama unsur Tripartit dari negara anggota forum Ship to Shore Rights South East Asia (SEA) melakukan rapat koordinasi dan persiapan jelang Konferensi Perburuhan Asia Tenggara tentang pekerjaan yang layak dan ketahanan dalam penangkapan ikan dan makanan laut sektor pengolahan (Konferensi Perburuhan Laut yang Adil) yang rencananya akan di laksanakan hari ini di Bali.

Melalui revitalisasi SEA Forum for Fishers, Konferensi ini akan mempertemukan para pemangku kepentingan dari Asia Tenggara dan menjawab tantangan perlindungan tenaga kerja bagi pekerja di sektor perikanan dan pengolahan makanan laut yang seringkali merupakan migran, berupah rendah, di ekonomi informal dan pekerjaan tidak tetap.

Konferensi Perburuhan Laut yang Adil akan mengadopsi pendekatan terpadu untuk mempromosikan pekerjaan yang layak dan migrasi tenaga kerja yang aman di sektor perikanan dan pengolahan makanan laut di dan dari Asia Tenggara.

Agenda ini di buka langsung oleh Basilio Dias Araujo, Deputi Menteri Koordinator Bidang Kedaulatan dan Energi Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Turut memberi sambutan juga Michiko Miyamoto, Direktur Negara untuk Indonesia dan Timor Leste, Delegasi Uni Eropa untuk ASEAN Yang Mulia Duta Besar Igor Driesmans (via video). Turut hadir dari KSBSI yakni Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban dan Sekjen FSB Kamiparho Sulistri.

Dalam kesempatan tersebut, sebagai salah satu panelis diskusi, Presiden KSBSI Elly Rosista Silaban menyampaikan bahwa pentingnya mendorong jejaring atau relasi yang lebih kuat antar pemangku kepentingan di tingkat regional.

"Mendorong peran pemangku kepentingan dalam perlindungan tenaga kerja dan manajemen pekerja migran, serta kebijakan dan praktik baik juga harus dikuatkan." katanya.

Sulistri Sekjen FSB Kamiparho yang juga sebagai salah satu panelis di sesi migrasi yang adil dan pekerjaan yang layak di sektor pengolahan ikan dan makanan laut, menegaskan bahwa, "Mendorong pekerjaan yang layak diperusahaan-perusahaan pengolahan hasil laut, khususnya gender dan perberdayaan perempuan, mendorng perempuan sebagai negosiator Perjanjian Kerja Bersama (PKB), dan mendorong PKB yang responsif gender." jelasnya. (RED/HTS/MKJ)


Komentar