Memperkuat Internal dan Membangun Jaringan Menjadi Pembahasan Utama Agenda Rakorwil KSBSI Riau

 Memperkuat Internal dan Membangun Jaringan Menjadi Pembahasan Utama Agenda Rakorwil KSBSI Riau

.

KKSBSI.org, RIAU- onfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Provinsi Riau resmi menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil). Diadakan selama 3 hari, dari tanggal 12 sampai 14 September 2022 di Hotel Pangeran Kota Pekanbaru, dengan mengangkat tema “Membangun citra positif kelapa sawit melalui peningkatan kapasitas petani dan tenaga kerja di sektor kelapa sawit”.

Baca juga:  KSBSI: Perlunya Penguatan Jejaring Regional untuk Mendorong Perlindungan Pekerja Perikanan,

Pembukaan acara langsung dibuka Afriansyah Noor Wakil Menteri (Wamen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Syamsuar Gubernur Riau, Kapolda Riau Irjen Pol M Iqbal, Dedi Hardianto Sekretaris Jenderal (Sekjen) KSBSI serta Juandy Hutauruk Koordinator Wilayah (Korwil) KSBSI Riau. Dan sekitar 1000 orang pengurus dan anggota federasi yang berafiliasi dengan KSBSI.

Juandy Hutauruk Koordinator Wilayah (Korwil) KSBSI Riau mengatakan agenda Rakorwil merupakan bagian kebutuhan dalam memperkuat organisasi. Baik di internal maupun eksternal organisasi. 

“Dalam agenda Rakorwil, kami juga tetap membuka ruang demokrasi kepada semua peserta untuk memberikan ide, gagasan. Termasuk menerima kritikan membangun untuk membesarkan KSBSI Riau,” ucap Juandy, saat diwawancarai melalui seluler, Rabu (14/9/2022).

Untuk agenda penguatan internal, Juandy menyampaikan KSBSI Riau akan semakin memperkuat konsolidasi pengurus dan anggota lintas federasi afiliasi KSBSI. Kemudian lebih menata administrasi seluruh anggota. Serta memetakan dan melakukan advokasi bagi anggota yang menghadapi perselisihan hubungan industrial. 

“Tahun ini kami akan memperkuat konsolidasi lintas federasi afiliasi KSBSI dalam menyikapi dampak Undang-Undang Cipta kerja beserta turunannya.  Agar kesejahteraan buruh tidak semakin terpuruk,” jelasnya. 

Nah, untuk agenda eksternal, dia menyampaikan serikat buruhnya bakal lebih membuka diri untuk memperkuat jaringan organisasi. Baik di lintas serikat buruh serikt pekerja, birokrasi pemerintah dan pelaku usaha. Sejauh ini, Juandy menyampaikan posisi tawar KSBSI di Provinsi Riau semakin diperhitungkan. Karena setiap melakukan pertemuan dengan birokrasi pemerintah dalam urusan ketenagakerjaan, pihaknya sudah lebih banyak diterima dan didengarkan. 

Bahkan pelaku usaha (pengusaha) pun sudah banyak menerima keberadaan KSBSI di perusahaan. Serta mendengarkan saran dari kami dalam untuk meningkatkan kesejahteraan buruh saat melakukan dialog sosial. 

“Termasuk, pasca pandemi Covid-19, dia menyampaikan jumlah anggota KSBSI Riau cenderung mengalami kenaikan yang berada di 12 kabupaten/kota,” jelasnya. 

Selain itu, KSBSI Riau menegaskan menolak kebijakan pemerintah dalam menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, sikap penolakan ini, pihaknya tidak memilih turun aksi demo. Tapi strategi yang diperjuangkan akhir tahun ini adalah memperjuangkan upah minumum lebih layak, diluar rumusan yang telah dibuat pemerintah. 

“Karena kenaikan harga BBM ini kan sangat berdampak pada daya beli buruh ditengah masyarakat yang semakin menurun. Makanya, harus ada keseimbangan ekonomi dengan menaikan upah buruh yang jauh lebih layak,” ungkapnya. 

Juandy juga menyampaikan KSBSI Riau tetap tidak apatis dengan politik. Karena itu, serikat buruh telah membangun satu komando agar pada Pemilu 2024 nanti. Dimana, setiap kader harus ada yang maju di setiap perwakilan provinsi sampai kabupaten/kota harus ada yang maju calon legislativ (Caleg). Dengan membawa visi dan misi memperjuangkan hak buruh.

“Untuk kendaraan partai yang akan dipakai kader-kader KSBSI Riau adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI),” ungkapnya.

Terakhir, dia tetap optimis kalau KSBSI Riau kedepannya semakin besar dan semakin diperhitungkan dimata pemerintah dan pengusaha. Serta tetap melahirkan kader-kader muda yang terdidik dan militan untuk membela kepentingan buruh. (A1)   

 

 

Komentar