Just Transition Jadi Salah Satu Tuntutan Demo KSBSI di Istana Negara

Just Transition Jadi Salah Satu Tuntutan Demo KSBSI di Istana Negara

Salah satu tuntutan aksi KSBSI ke Istana Merdeka pada, Jum at (28/10/2022) yakni membuat regulasi dan menegakkan keadilan iklim dan transisi yang adil untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.

KSBSI.ORG, JAKARTA - Belum lama ini, ratusan massa aksi unjuk rasa buruh yang tergabung dalam wadah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menyambangi Istana Merdeka untuk menyuarakan tuntutannya. salah satu tuntutan aksi tersebut yakni membuat regulasi dan menegakkan keadilan iklim dan transisi yang adil untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.

Baca juga:  Dalam Forum Diskusi L20, Michiko: Transisi Yang Adil Penting Bagi Buruh,

Seperti diketahui, Just Transition atau Transisi Yang Adil adalah kerangka kerja yang dikembangkan oleh gerakan serikat buruh/serikat pekerja mencakup berbagai intervensi sosial yang diperlukan untuk mengamankan hak dan mata pencaharian pekerja ketika ekonomi beralih ke produksi yang berkelanjutan, terutama memerangi perubahan iklim dan melindungi keanekaragaman hayati. 

Di Eropa, para pendukung transisi yang adil ingin menyatukan keadilan sosial dan iklim, misalnya, untuk pekerja batu bara di daerah berkembang yang bergantung pada batu bara yang kekurangan kesempatan kerja di luar batu bara, seperti dikutip dari wikipedia. 

Just Transition merupakan komponen inti dari konsep yang mendukung pencapaian tujuan nasional dan iklim jangka panjang, untuk memastikan tidak ada satu pun yang akan tertinggal, melestarikan integritas lingkungan dan melindungi hak-hak populasi yang rentan dan masa depan generasi selanjutnya.


Elly Rosita Silaban Presiden KSBSI dalam satu waktu pernah mengatakan bahwa transisi yang adil merupakan cara merubah aspek manusia dalam merespon perubahan iklim baik dalam mengurang emisi dan beradaptasi dengan dampaknya, sebagai bagian integral dari transisi untuk mencapai prioritas pembangunan nasional dan pembangunan yang rendah karbon. 

Dunia sedang menghadapi ancaman perubahan iklim, data mengatakan akan timbul jutaan lapangan pekerjaan baru terbuka, akan tetapi sampai saat ini data pekerjaan baru itu juga belum ada, di sektor mana saja pekerjaan itu akan ada juga tidak ada datanya. 

Salah satu tujuan pembangunan global atau SDGs yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, Elly mengingatkan bahwa jumlah pekerja muda yang tinggi hampir menjadikan kemakmuran akan menjadi mustahil apabila tidak ada jaminan pekerjaan buat mereka.


Sementara itu, Shinta Kamdani Chair B20 Presidensi G20 Indonesia juga dalam satu kesempatan workshop pernah mengatakan pada buruh bahwa Bisnis siap bermitra dan berkolaborasi dalam menyongsong transisi energi, terutama dalam mendorong transisi yang adil bagi pekerja/buruh Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Shinta sangat senang melihat indonesia telah mengangkat transisi energi sebagai salah satu dari tiga isu prioritas dalam memegang Presidensi G20 tahun ini. Isu transisi energi diangkat sebagai cerminan perspektif Indonesia sebagai negara berkembang, sebagai negara kepulauan yang sangat terpengaruh oleh perubahan iklim dan pendorong potensial untuk dunia yang lebih hijau. (sumber;ksbsi.org) 


Dilain kesempatan, Michiko Miyamoto Direktur ILO Jakarta pernah mengatakan, jika kita bisa mengadvokasi dan meningkatkan kesadaran akan isu transisi yang adil, itu akan sangat bagus, karena isu transisi bukan hanya terkait perubahan suhu saja, bukan hanya mengubah energi menjadi energi terbarukan, akan tetapi ada banyak sektor-sektor industri yang harus beralih dan berlanjut.

Bisa jadi itu terjadi di sektor perikanan, pertanian dan banyak industri lainya, bukan hanya energi saja. Ini adalah perjuangan bagi pekerja, karena perlunya menciptakan pekerjaan yang akan berlanjut untuk waktu yang lama dan untuk anggota serikat pekerja. (sumber;ksbsi.org) (RED/HTS/MKJ)


Komentar