KSBSI.org,JEPARA - Serikat buruh tanpa Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, maka gerakannya tidak akan memiliki kekuatan dan posisi tawar yang kuat dihadapan pengusaha dan pemerintah. Karena itu, pada Sabtu dan Minggu atau tanggal 4-5 Maret 2023, Dewan Pengurus Pusat Federasi Serikat Buruh Garment Kerajinan Tekstil dan Sentra Industr Afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DPP FSB GARTEKS KSBSI) menggelar pendidikan kepemimpinan.
Baca juga: UU K3 Dianggap Sudah Usang, Konvensi ILO No. 155 Tahun 1981 Tentang K3 Sebaiknya Diratifikasi,
Pelatihan ini khusus diberikan kepada Dewan Pengurus Cabang
(DPC) dan Komisariat (PK) dan anggota FSB GARTEKS KSBSI di Kabupaten Jepara
Jawa Tengah. Dan pemberi materinya adalah Trisnur Priyanto Sekretaris Jenderal
(Sekjen) DPP FSB GARTEKS KSBSI, Erwinanto dan Aris Sokhibi perwakilan DPC FSB
GARTEKS KSBSI Tangerang Raya.
Trisnur Priyanto Sekretaris Jenderal
(Sekjen) DPP FSB GARTEKS KSBSI mengatakan agenda pelatihan tersebut bertemakan
‘Leader Training For The New GARTEKS Union in Factories’. Dan bekerja sama
dengan CNV Internationaal. Ia menjelaskan, perkembangan jumlah Pengurus Komisariat
(PK) dan anggota di DPC FSB GARTEKS KSBSI Kabupaten Jepara setiap tahun sangat
meningkat. Walau baru beberapa tahun berdiri, namun SDM nya belum begitu
banyak.
“Oleh sebab itu, DPP FSB GARTEKS
KSBSI memiliki tanggung jawab untuk memberikan berbagai macam pendidikan. Salah
satunya tentang kepemimpinan serikat buruh. Supaya kedepannya ilmu yang sudah
diberikan ini bisa mereka terapkan untuk membersarkan organisasi, kata Trisnur,
saat diwawancarai melalui seluler, Minggu (5/3/2023).
Pelatihan tersebut diikuti ada 23
peserta, mewakili tiap perwakilan PK dan anggota masing-masing perusahaan. Nah,
saat proses kegiatan, di menilai hampir semua peserta terlihat sangat antusias
dari setiap materi pelatihan yang disampaikan pembicara. Walau pesertanya
dominasi kaum muda, namun banyak pertanyaan kritis yang mereka sampaikan.
“Rasa ingin tahu mereka untuk
mengetahui apa manfaat serikat buruh dan tujuan menjadi pemimpin serikat buruh
sangat tinggi sekali,” jelasnya.
Intinya, Trisnur sangat optimis DPC
FSB GARTEKS KSBSI Jepara kedepannya menjadi serikat buruh besar diwilayah
tersebut. Namun, untuk menjadikan organisasi menjadi kuat, maka sejak sekarang
ini harus rutin memberikan berbagai macam pelatihan, agar pengurus dan anggota SDM
nya unggul.
“Saya optimis, pelatihan kepemimpinan
yang dibuat 2 hari tersebut, kedepannya rasa percaya diri dan tanggung jawab
mereka untuk membesarkan FSB GARTEKS KSBSI di Jepara akan tumbuh dan militan,”
ungkapnya.
Selain itu, ia berharap, bagi peserta
yang sudah mendapatkan ilmu pelatihan kepemimpinan serikat buruh agar diterapkan
untuk membesarkan PK mereka di perusahaan masing-masing. Serta memberikan
ilmunya kepada anggota yang belum mendapatkan materi kepemimpinan serikat
buruh.
Kemudian, Trisnur mengatakan
perkembangan FSB GARTEKS KSBSI, khususnya di Jawa Tengah setiap tahun sangat
pesat. Bahkan beberapa DPC dan anggota semakin bertambah dibeberapa wilayah
kabupaten. Seperti di Kabupaten Semarang sudah terlihat jumlah anggotanya. Nah,
untuk Kota Semarang sekarang ini sudah mulai bergerak. Karena tim organizer
buruhnya telah dipersiapkan.
“Begitu juga dengan di DPC FSB
GARTEKS KSBSI Jepara, tahun ini ada 1800 buruh dari salah satu perusahaan besar
yang menyatakan sudah ikut bergabung,” pungkasnya.
Artinya, potensi perkembangan FSB
GARTEKS KSBSI di Jawa Tengah kedepannya sangat pesat. Namun, dengan syarat
harus melakukan konsolidasi internal yang solid. Termasuk mempersiapkan SDM
yang unggul sejak dini.
“Tim organiser buruh yang sedang kami persiapkan juga sudah kami bekali pengetahuan ilmu komunikasi yang baik selama mereka melakukan pengorganisiran. Intinya mereka harus bisa memahami kultur dan karakter buruh disetiap wilayah dan mengedepankan social dialog,” tutupnya. (AH).