KSBSI.org, Pada 10-11 Maret, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Federasi Pertambangan dan Energi afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FPE KSBSI) menggelar pelatihan atau training kepada Pengurus Komisariat (PK) di Hotel Sejahtera Bahodopi, Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah. Pelatihan ini mengangkat tema ‘Memperkuat Tim Perunding PKB’.
Baca juga: DPP FPE Kunjungi Kalimantan Timur, Angkat Isu Batu Bara,
Riswan
Lubis Ketua Umum DPP FPE KSBSI mengatakan kegiatan tersebut khusus diberikan
Pengurus Komisariat (PK) dan anggota FPE KSBSI yang ada di Kabupaten Morowali
dan Morowali Utara. “Kurang lebih 9 perwakilan PK FPE dari tiap perusahaan yang
hadir dan mengikuti pelatihan PKB. Pada umumnya mereka berasal dari perusahaan
tambang sektor nikel,” kata Riswan saat diwawancarai melalui seluler, Senin
(13/3/2023).
Kemudian,
Riswan mengatakan pelatihan PKB ini, sebagian peserta sudah ada yang memahami
bagaimana menyusun rancangan PKB. Termasuk teknik negoisasi dengan perwakilan
manajemen saat proses perundingan PKB. Sebab, sebagian peserta memang sudah
mengikuti pelatihan PKB pada November 2022. Namun, sebagian memang masih tahap
belajar.
“Pelatihan
teknik pembuatan PKB yang dilaksanakan sekarang ini pelatihan tahap lanjutan.
Materi yang disampaikan lebih subtansi tentang strategi negoisasi perundingan
PKB,” jelasnya.
Selain
pembahasan pelatihan PKB, Riswan menyampaikan dirinya juga mendatangi
secretariat DPC FPE KSBSI Kabupaten Morowali Utara untuk bersilaturahmi.
Pasalnya, pasca kerusuhan aksi demo disaah satu perusahaan yang terjadi
beberapa waktu lalu, sangat berdampak pada pengurus dan anggotanya.
“Saat
kerusuhan aksi demo mogok kerja itu, pengurus dan anggota kami memang tidak ada
yang terlibat, karena unjuk rasa tersebut dilakukan serikat pekerja lain.
Namun, pasca kerusuhan, pengurus dan anggota FPE KSBSI di Kabupaten Morowali
Utara, pasti terkena dampak tidak baiknya. Nah, sekarang ini kami sedang
berusaha untuk menjumpai perwakilan perusahaan untuk memberikan klarfikasi,”kata
Riswan.
Selanjutnya,
Riswan menjelaskan kalau untuk PK PT GNI FPE KSBSI di Kabupaten Morowali,
hubungan mereka dengan perusahaan sudah cukup baik. Namun, untuk FPE KSBSI di
Kabupaten Morowali Utara, sekarang ini memang sedang dalam proses pencatatan di
Suku Dinas Ketenagakerjaan setempat. Nah, kalau proses pencatatannya sudah
selesai, dia menyampaikan perwakilan pengurus segera bersilaturahmi dengan
manajamen perusahaan.
“DPP
FPE KSBSI juga nanti akan segera menyurati pusat perusahaan yang ada di Jakarta
untuk bersilaturahmi. Kalau nanti bertemu, kami akan menyampaikan klarifikasi
dengan manajemen perusahaan dan menciptakan sosial dialog yang baik dengan
mereka,” terangnya.
Terakhir,
Riswan menjelaskan, jumlah PK dan anggota FPE KSBSI di Kabupaten Morowali, khususnya
di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) setiap tahun semakin
bertambah secara signifikan. Kalau wilayah Kabupaten Morowali Utara memang
masih baru. Jadi, tugas DPP FPE KSBSI harus kerja keras untuk memberikan
motivasi kepada pengurus dan anggota.
“Intinya, FPE KSBSI berharap kepada 2 wilayah ini bisa semakin solid untuk membesarkan organisasi dan tetap membangun sosial dialog yang baik dengan perusahaan,” tandasnya. (AH)