Dalam kesempatan tersebut, Elly meminta OECD untuk memberi masukan kepada pemerintah Indonesia agar mendorong keterlibatan pemangku kepentingan sebelum menjadi anggota.
KSBSI.ORG, JAKARTA - Presiden KSBSI, Elly Rosita SIlaban mendapatkan kesempatan bertemu dengan Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann di sela rangkain kunjungan OECD dalam rangka proses Aksesi Indonesia menjadi anggota OECD di Jakarta, Kamis (30/05/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Elly meminta OECD untuk memberi masukan kepada pemerintah Indonesia agar mendorong keterlibatan pemangku kepentingan sebelum menjadi anggota.
"Konsultasi dan pelibatan pemangku kepentingan sangat perlu sebelum pemerintah Indonesia memutuskan untuk bergabung menjadi anggota OECD." kata Elly Rosita Silaban.
Elly menambahkan bahwa proses pertemuan OECD dlama rangka proses Aksesi ini hanya memakan waktu 7 Bulan untuk Indonesia menjadi anggota OECD, disisi lain beberapa negara menunggu sampai 2-3 tahun dalam proses penilaian.
"Pada tanggal 20 Februari 2024, Dewan OECD memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia, kandidat Asia Tenggara pertama untuk keanggotaan OECD. Peta Jalan Aksesi untuk Indonesia diadopsi pada 29 Maret 2024." jelas Elly.
Sebelumnya, dikutip dari Wantannas Presiden Joko Widodo menerima Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) beserta delegasi di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa, 28 Mei 2024.
Pertemuan yang merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama pada Agustus 2023 ini bertujuan untuk menginformasikan langkah-langkah yang telah dan akan diambil Indonesia dalam rangka mempercepat keanggotaannya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Sekjen OECD Mathias Cormann berfokus pada diskusi strategis mengenai persiapan dan percepatan keanggotaan Indonesia di organisasi tersebut. Presiden Jokowi telah menetapkan keputusan presiden terkait hal tersebut.
“Bapak Presiden telah menetapkan keppres tim nasional persiapan dan percepatan keanggotaan Indonesia dalam OECD di mana kami mengetuai, dibantu oleh Bu Menkeu dan Bu Menlu,” ujar Airlangga.
Menurutnya, Indonesia berkomitmen untuk menjadi anggota OECD dalam tiga tahun dan telah mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota seperti Australia, Belanda, dan Jepang dalam bentuk capacity building dan pendanaan. Selanjutnya, proses aksesi akan melibatkan pembuatan memorandum self-assessment oleh Indonesia dalam waktu dekat.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan Sekjen Cormann juga membahas pengembangan ekosistem semikonduktor serta proses peta jalan kerangka kerja sama ekonomi digital di ASEAN atau Digital Economy Framework Agreement.
Di samping itu, OECD juga akan melakukan survei ekonomi Indonesia sebagai salah satu bentuk dukungan OECD terhadap peningkatan iklim investasi di Indonesia. “Bagaimana Indonesia menjadi negara yang setara dengan negara-negara OECD di dalam pengembangan regulasi sehingga investor akan nyaman untuk menambah investasi di Indonesia,” tambah Airlangga.
Pertemuan ini menjadi momen penting untuk menegaskan komitmen dan langkah strategis Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional dan meningkatkan iklim investasi di dalam negeri. (RED/Handi)