Diskusi ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi yang lebih inklusif dalam menghadapi transisi energi, memastikan kebijakan dan pelaksanaannya memperhatikan semua pihak yang terkait.
Baca juga: Laporan Maria Emeninta di Agenda South East Asia Just Energy Transition di Australia,
KSBSI.ORG, JAKARTA - Menyoroti seringnya keterlibatan serikat buruh hanya sebatas di atas kertas. Elly Rosita Silaban, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mengatakan bahwa transisi energi menghadirkan tantangan besar, memerlukan keterampilan baru yang lebih mapan.
"Ide-ide kami sering tidak ditampung, apa yang dimiliki saat ini sebagian besar tidak dapat digunakan di masa depan." kata Elly Rosita Silaban saat menjadi salah satu narasumber dalam acara diseminasi hasil kajian dan diskusi publik bertema "Menuju Transisi Energi Inklusif di Indonesia" di Jakarta, Kamis (18/07/2024). Acara ini membahas tantangan dan dampak transisi energi terhadap masyarakat, terutama kelompok buruh.
Elly juga mempertanyakan komitmen pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang dijanjikan dalam mewujudkan Transisi Energi yang Berkeadilan.
"Apakah kebijakan ini menyentuh kelompok perempuan? Kami sering diminta memberikan pendapat, tetapi keterlibatan nyata masih kurang. Kami berharap pemerintah lebih intens melakukan pertemuan dengan serikat buruh," tambahnya.
Elly Rosita Silaban mengapresiasi undangan dari Universitas Indonesia yang telah dua kali melibatkan KSBSI dalam diskusi ini.
"Kami meminta pemerintah melihat keterlibatan kami bukan hanya pada kebijakan di atas kertas, tapi juga dalam pelaksanaan nyata. Mari kita tata dari sekarang untuk memastikan keterlibatan yang lebih baik," tutupnya.
Diskusi ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi yang lebih inklusif dalam menghadapi transisi energi, memastikan kebijakan dan pelaksanaannya memperhatikan semua pihak yang terkait. (RED/Handi/Dutanusantaramerdeka)