Salah satunya tentang Buruh Informal yang mendapat perhatian khusus dalam konsep pekerjaaan yang layak, karena mereka dianggap bekerja di luar hubungan kerja, regulasinya yang minim sehingga tidak memiliki akses yang jelas terhadap jaminan sosial, tunjangan pekerjaan, upah yang jelas, waktu kerja serta berbagai akses kemudahan mendapatkan bantuan pemerintah terhadap pekerja.
Baca juga: KSBSI Hadiri BPU Show BPJamsostek, Pekerja Informal Berhak Atas Perlindungan dan Kesejahteraan,
KSBSI.ORG, JAKARTA - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mengadakan Workshop Nasional Strategy Perekrutan Buruh Informal dengan tema "Peta Jalan Perekrutan Buruh Informal Mencapai Perlindungan Sosial" yang dilakukan di Hotel Golden Boutique, Jakarta, Senin (29/07/2024).
Tujuan pembangunan berkelanjutan bertumpu pada pertumbuhan ekonomi yang inklusive yang berkelanjutan, lapangan kerja yang produktif, serta pekerjaaan layak untuk semua.
Salah satunya tentang Buruh Informal yang mendapat perhatian khusus dalam konsep pekerjaaan yang layak, karena mereka dianggap bekerja di luar hubungan kerja, regulasinya yang minim sehingga tidak memiliki akses yang jelas terhadap jaminan sosial, tunjangan pekerjaan, upah yang jelas, waktu kerja serta berbagai akses kemudahan mendapatkan bantuan pemerintah terhadap pekerja.
Presiden KSBSI, Elly Rosita Silaban mengatakan bahwa saat ini KSBSI telah bekerja melalui federasinya dalam melakukan perekrutan buruh informal, dimana tujuannya meningkatkan kesejahteran melalui program jaminan sosial.
"Tentunya dengan target utamanya adalah mengikutsertakan kepada program BPJS Ketenagakerjaan yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan program Jaminan Kematian (JKM) " kata Elly Rosita Silaban saat memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara Workshop.
Seperti diketahui, Sejak tahun 2022-2023, Federasi-Federasi afiliasi KSBSI telah melakukan aktiivitas program yang di dukung oleh Works Sosial Movement (WSM) Belgia ini. Dan terus akan melaksanakannya hingga periode 2026. Dalam agenda ini juga akan diisi pemaparan laporan tahunan federasi-federasi tentang pencapaian dan hambatan serta masukan masukan selama berjalannya program tersebut.
Dalam workshop tersebut juga mengundang pemateri diantaranya Andriko Otang selaku Direktur Eksekutif TURC, Sri Rejeki selaku Bendahara Umum DPN FSB KIKES, Lalu ada perwakilan dari YPSI.
Turut mendampingi DEN KSBSI, Rasmina Pakpahan Bendahara Umum DEN KSBSI, Ema Liliefna Deputi Bidang Program DEN KSBSI. Hadir sebagai peserta perwakilan dari federasi afiliasi KSBSI, K2N, Youth, Korwil DKI. (RED/handi)