Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas pengurus serikat ditingkat cabang ataupun komisariat dalam manajemen pengorganisasian dari mengelola sampai merekrut anggota baru di era digitalisasi dan pasca terbitnya UU Cipta Kerja.
Baca juga: DPP F HUKATAN KSBSI Gelar Training Organizer dan Kepemimpinan Buruh di Kota Lampung ,
KSBSI.ORG, LAMPUNG - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menggelar pelatihan Pengorganisasian bagi anggotanya di provinsi Lampung pada, 27-28 Juli 2024.
Pelatihan yang dilakukan di Bandar Lampung tersebut bertema "Strategi Pengorganisasian Serikat Buruh di Era Digitalisasi" yang diikuti lebih dari 25 perwakilan dari anggota dan pengurus cabang federasi afiliasi KSBSI diantaranya dari FSB KAMIPARHO, F HUKATAN dan FSB NIKEUBA. Hadir sebagai narasumber mewakili DEN KSBSI Sulistri, Supardi, Koordinator Wilayah KSBSI Lampung Ponijan beserta jajarannya.
Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas pengurus serikat ditingkat cabang ataupun komisariat dalam manajemen pengorganisasian dari mengelola sampai merekrut anggota baru di era digitalisasi dan pasca terbitnya UU Cipta Kerja.
Sulistri mengatakan bahwa dalam pelatihan kali ini lebih berdiskusi secara partisipatif tentang strategi pengorganisasian di wilayah provinsi Lampung.
"Kami lebih berdiskusi secara dua arah, dan mengharapkan peserta lebih aktif untuk berbagi pengalaman tentang tehnik pengorganisasian anggota, terkait dasar-dasar berserikat serta manajemen organisasi." kata Sulistri saat ditemui di kantor KSBSI Jakarta, Selasa (30/07/2024).
Selain strategi pernorganisasian, pelatihan ini juga menekankan tentang dasar-dasar berorganisasi, serta bagaimana strategi pengorganisasian pasca terbitnya UU Cipta Kerja.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan diskusi kelompok bagaimana menerapkan strategi yang tepat dalam merekrut anggota baru. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan mendiskusikan strategi perekrutan anggota misalnya dari bawah ke atas, dengan merespon keluh kesah dari buruh lalu dilakukan advokasi dan merka menjadi anggota.
Kemudian, startegi pengorganisasian melalui media sosial, misalnya mempromosikan serikat buruh dengan membuat video lalu menyebarkannya di paltform media sosial.
Ada juga strategi dari atas ke bawah, misalnya dengan lobi dan negosiasi kepada manajemen pusat agar karyawannya menjadi anggota serikat buruh. Dan ada juga strategi melalui promosi poster dan tulisan.
"Di akhir sesi pelatihan, peserta diharapkan membuat rencana kerja kedepannya, dari tiap tiap federasi yang ikut pelatihan tersebut akan menargetkan total 651 buruh yang akan bergabung ke serikat dalam waktu satu tahun kedepan." ungkap Sulistri.
(RED/handi)