Beberapa Catatan Krusial di Rakerwil KSBSI Jakarta

Beberapa Catatan Krusial di Rakerwil KSBSI Jakarta

Rakerwil KSBSI Jakarta, Bogor, Jawa Barat 13-14 September 2024. (Foto: Andreas/Media KSBSI).

Agenda Rakerwil ini juga membahas tentang perkembangan jumlah Pengurus Komisariat (PK) dan anggota dari setiap DPC federasi di Jakarta. Termasuk anggota yang berkurang karena terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan. Serta mendengarkan pemaparan perjuangan dari PK FSB NIKEUBA KSBSI dari PT. Dian Rakyat yang berhasil memperjuangkan hak mereka selama 7 tahun 4 bulan.

Baca juga:  Press Release Pernyataan Sikap Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia atas Undang-Undang No.4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA),

KSBSI.ORG, JAWA BARAT - Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (Korwil KSBSI) Jakarta sukses menggelar agenda Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil). Agenda yang diadakan di Cisarua Kabupaten Bogor Jawa Barat ini berlangsung 2 hari, dari tanggal 13-14 September 2024, dan mengangkat tema ““Transformasi Berbasis Digital dan Membangun Semangat Kolaborasi”.

Alson Naibaho, Korwil KSBSI Jakarta dalam pembahasan evaluasi organisasi mengatakan gerakan buruh adalah sebagai wadah perjuangan buruh dan penyeimbang demokrasi di Indonesia. Oleh sebab itu, serikat buruh harus dikelola secara profesional dan memiliki nilai solidaritas. Pengurusnya juga harus berkomitmen membangun serikat buruh yang militan untuk membela hak dan kepentingan buruh. 

“Dalam pembahasan agenda evaluasi Rakerwil ini, saya berharap Dewan Pengurus Cabang (DPC) dari semua afiliasi federasi di Jakarta harus memberikan saran dan kritik membangun untuk kemajuan KSBSI Jakarta kedepannya,” ucap Alson.

Alson menegaskan bahwa solidaritas KSBSI Jakarta dalam 5 tahun belakangan ini mengalami penurunan. Pasalnya, setiap DPC dari semua federasi afiliasi KSBSI Jakarta sangat jarang melibatkan Korwil KSBSI. Seperti advokasi buruh maupun acara kegiatan lainnya. Bahkan, saat melakukan aksi demo, federasi juga jarang mengirim surat tembusan.

“Sehingga, saya sendiri mewakili Korwil KSBSI sering tidak mengetahui perkembangan dalam penanganan advokasi yang sedang dilakukan. Saya berharap, kedepannya kita semua saling berkoordinasi, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi,” ucapnya.

Kemudian, ia memberi acungan jempol, karena semua federasi afiliasi KSBSI Jakarta sekarang ini sudah mandiri. Sebab pengurusnya sudah mampu mengadvokasi anggotanya ketika bermasalah Perselisihan Hubungan Industrial (PHI). Sekadar tahu, hampir semua DPC federasi memiliki Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang berperan untuk mendampingi persoalan hukum sampai ke tingkat pengadilan PHI.

Agenda Rakerwil ini juga membahas tentang perkembangan jumlah Pengurus Komisariat (PK) dan anggota dari setiap DPC federasi di Jakarta. Termasuk anggota yang berkurang karena terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan. Serta mendengarkan pemaparan perjuangan dari PK FSB NIKEUBA KSBSI dari PT. Dian Rakyat yang berhasil memperjuangkan hak mereka selama 7 tahun 4 bulan.

Kemudian, perwakilan dari Youth KSBSI juga menyarankan agar Korwil KSBSI Jakarta juga memberi perhatian dalam bentuk wadah kegaiatan supaya bisa terlahir regenerasi kepemimpinan muda. Dalam hal ini, Alson mengapresiasi saran tersebut dan dia menyampaikan Yout KSBSI segera membuat data base semua anggota KSBSI Jakarta dibawah umur 35 tahun.

“Setelah data base ini dikumpulkan, Korwil KSBSI Jakarta bersama Youth KSBSI akan mengundang Youth KSBSI untuk membahas program-program yang bisa mengembangkan talenta kepemimpinan buruh,” jelasnya.

Sementara itu, perwakilan DPC FSB KIKES KSBSI Jakarta menyampaikan sebenarnya komunikasi dengan Korwil KSBSI Jakarta sudah terjalin baik. Namun ada saran, ada baiknya jika pertemuan bulanan lintas federasi afiliasi KSBSI di Jakarta perlu diaktifkan kembali. Artinya, dengan diaktifikannya pertemuan tersebut bisa mempererat solidaritas KSBSI Jakarta. 

DPC FSB KIKES Jakarta juga menyarankan agar Korwil KSBSI Jakarta segera membuat surat audiensi ke pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Suku Dinas Tenaga Kerja (Sudinaker) di Jakarta. Dimana surat audiensi tersebut, tujuannya untuk membangun jaringan. Agar kedepannya KSBSI Jakarta bisa mendistribusikan kader-kadernya terlibat dalam kepengurusan LKS Tripartit.

Membentuk beberapa Divisi

Sementara itu, Bambang SY Sekretaris Wilayah KSBSI Jakarta menyambut baik usulan tersebut. Dia menegaskan, kalau semua federasi afiliasi KSBSI Jakarta sepakat untuk menghidupkan kembali agenda pertemuan bulanan, maka pertemuan rutin ini akan segera diwujudkan dalam waktu dekat ini.

“Wujud kongkritnya bulan depan Korwil KSBSI Jakarta akan kembali menggelar pertemuan rutin bulanan. Terkait surat audiensi, Korwil KSBSI Jakarta sebenarnya sudah membuat surat ke Disnaker, Sudinaker, Polres dan Polda Metro Jay terkait kepengurusan Korwil KSBSI Jakarta yang baru. Namun untuk agenda audiensi belum. Kedepannya kita akan membuat surat audiensia,” jelasnya.     

Dalam agenda Rakerwil ini juga mengakui, bahwa minat buruh di Jakarta untuk bergabung ke serikat buruh setiap tahunnya mengalami penurunan. Sehingga sangat mengancam degradasi gerakan buruh. Karena itu, Korwil KSBSI kedepannya akan fokus untuk membentuk tim organiser. Dimana tim organiser ini nantinya direkrut dari semua federasi afiliasi KSBSI Jakarta untuk merekrut buruh di perusahaan.

Berdasarkan AD/ART KSBSI, maka Korwil KSBSI Jakarta akan membentuk alat divisi kelengkapan untuk membesarkan organisasi. Diantaranya akan membentuk Divisi Kelengkapan, Divisi K3 dan Divisi Organiser,” tandasnya.  (AH)   

Komentar