Program Unggulan Global ILO tentang Membangun Landasan Perlindungan Sosial bagi Semua bertujuan untuk mendukung negara-negara anggota ILO dalam mengembangkan sistem perlindungan sosial yang berkelanjutan, termasuk landasan perlindungan sosial, untuk berkontribusi dalam mencapai perlindungan sosial universal sesuai dengan standar ILO dan berkontribusi pada pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan.
Baca juga: KSBSI Terima Kunjungan Perdana Direktur ILO Simrin Singh,
KSBSI.ORG, JAKARTA - Presiden KSBSI, Elly Rosita Silaban hadiri agenda Internasional Labour Organization (ILO) Program Unggulan Global Membangun Landasan Perlindungan Sosial untuk Semua atau ILO Global Flagship Programme on Building Social Protection Floors for All di Swiss, pada Kamis (27/03/2025) waktu setempat.
Presiden KSBSI berkesempatan memberikan sambutan di forum ILO Global Flagship Programme on Building Social Protection Floors for All.
"Hari ini saya hadir dalam menyampaikan kata sambutan pada agenda ILO Global Flagship Programme on Building Social Protection Floors for All, bersama dengan Menaker Cote d’Ivoire, Duta Besar Luxemburg untuk PBB, dan Direktur WSM." kata Elly Rosita Silaban saat dihubungi melalui pangilan telephon.
Dalam forum tersebut juga hadir beberapa utusan pengusaha dan beberapa perwakilan serikat pekerja untuk berbagi pengalaman di negara masing-masing.
"Program ini adalah sebuah inisiatif yg dipimpin oleh ILO untuk mendukung negara-negara dalam membangun dan memperkuat sistem perlindungan sosial yang inklusif dan berkelanjutan." jelas Elly.
Lebih lanjut, Elly menambahkan bahwa hai ini untuk memastikan semua orang tanpa terkecuali dapat mengakses layanan perlindungan sosial dasar yang mencakup akses terhadap kesehatan, jaminan pendapatan, dan perlindungan terhadap resiko sosial.
Seperti diketahui, Program Unggulan Global ILO tentang Membangun Landasan Perlindungan Sosial bagi Semua bertujuan untuk mendukung negara-negara anggota ILO dalam mengembangkan sistem perlindungan sosial yang berkelanjutan, termasuk landasan perlindungan sosial, untuk berkontribusi dalam mencapai perlindungan sosial universal sesuai dengan standar ILO dan berkontribusi pada pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan.
Hak asasi manusia atas jaminan sosial masih belum menjadi kenyataan bagi lebih dari 4 miliar orang yang sama sekali tidak terlindungi tanpa akses ke manfaat perlindungan sosial apa pun. Hidup tanpa perlindungan sosial berarti:
- Orang tidak dapat mengakses layanan perawatan kesehatan yang mereka butuhkan
- Anak-anak harus bekerja untuk membantu orang tua mereka
- Perempuan harus kembali bekerja segera setelah melahirkan bayi mereka
- Orang tua yang lemah harus bekerja sampai mereka meninggal
- Penyandang disabilitas tidak memiliki penghasilan sendiri
Program Unggulan Global ILO tentang Membangun Landasan Perlindungan Sosial untuk Semua, yang diluncurkan pada awal tahun 2016, mendukung penerapan sistem perlindungan sosial termasuk landasan, yang dipandu oleh standar jaminan sosial ILO. Selama fase pertamanya (2016-2020), program ini mendukung 21 negara dalam membangun sistem perlindungan sosial yang berkelanjutan dan kuat serta meningkatkan cakupan perlindungan sosial untuk 25 juta orang. Selama fase kedua (2021-2025), program ini bekerja di 50 negara prioritas, dan bertujuan untuk mengubah kehidupan 60 juta orang. Program ini memberikan bukti mengenai kontribusi ILO terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan mengenai perlindungan sosial, khususnya target 1.3 dan 3.8.
Pada tahun 2025, Program Unggulan ini bertujuan untuk:
- Meningkatkan cakupan hukum untuk 20 juta orang
- Meningkatkan cakupan efektif untuk 30 juta orang
- Meningkatkan kecukupan dan kelengkapan manfaat untuk 10 juta orang
Untuk mencapai ambisinya, Program Unggulan ini dibangun berdasarkan tiga pilar yang saling terkait:
Pilar 1: Dukungan di Dalam Negeri
Program ini mendukung 50 negara prioritas dalam membangun sistem perlindungan sosial nasional mereka dan mencapai Perlindungan Sosial Universal, mengikuti pendekatan langkah demi langkah yang beralih dari pengembangan strategi ke desain atau reformasi skema dan akhirnya meningkatkan operasi skema.
Pilar 2: Dukungan tematik
Melalui Fasilitas Dukungan Teknis, para ahli tematik ILO mendukung rekan-rekan mereka di negara tersebut untuk memberikan keahlian yang sangat spesifik, membantu memperkuat basis pengetahuan dan meningkatkan pertukaran lintas negara dan pembelajaran selatan-selatan.
Pilar 3: Kemitraan Strategis
Kemitraan strategis mendukung pilar 1 dan pilar 2 untuk melipatgandakan dampak dan mempromosikan pendekatan perlindungan sosial berbasis hak yang sejalan dengan standar ILO.
(RED/Handi)