Presiden KSBSI Hadiri Sarasehan Ekonomi dalam Menghadapi Kebijakan Tarif AS

Presiden KSBSI Hadiri Sarasehan Ekonomi dalam Menghadapi Kebijakan Tarif AS

Sarasehan ekonomi pelaku bismis, dan serikat pekerja/serikat buruh di Jakarta Selasa (08/04/2023).

Agenda ini terkait respon global terhadap tarif resiprokal, arah kebijakan dan negosiasi, respon dan langkah taktis pemerintah Indonesia dalam menghadapi kebijakan tarif AS

Baca juga:  Sekjen DPP FSB GARTEKS KSBSI: Permenaker No. 5 Tahun 2023 Semakin Membuat Ekonomi Buruh Tercekik,

KSBSI.ORG, JAKARTA - Presiden KSBSI, Elly Rosita Silaban menghadiri agenda sarasehan ekonomi bersama Presiden RI Prabowo Subianto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, pelaku bismis, dan serikat pekerja/serikat buruh di Jakarta Selasa (08/04/2023). 

Acara tersebut bertemakan “Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Perang Tarif Perdagangan”.

"Agenda ini terkait respon global terhadap tarif resiprokal, arah kebijakan dan negosiasi, respon dan langkah taktis pemerintah Indonesia dalam menghadapi kebijakan tarif AS," kata Elly Rosita Silaban usai menghadiri acara.

Elly juga mengatakan bahwa acara ini juga membahas peluang ditengah ketidakpastian serta potensi peningkatan eksport produk pakaian dan alas kaki. 

"Salah satu hasil yang sangat positif dalam pertemuan kami hari ini adalah keberlanjutan pembentukan Satuan Tugas PHK yang terdiri dari unsur pemerintah dalam hal ini Kemenaker, pengusaha dan serikat buruh hingga BPJS." jelas Elly. 

Satgas ini dinilai penting sebagai upaya menghadapi ancaman gelombang PHK massal di tengah ketidakpastian ekonomi global.


Seperti diketahui, pemerintah Indonesia belum mengumumkan sikap resmi terkait kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden Donald Trump. Namun, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pengumuman akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo kedepan.

Dengan tensi perdagangan global yang memanas, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta diharapkan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ke depan.

Dalam forum ini, banyak pihak sepakat bahwa Indonesia harus memanfaatkan peluang untuk memperkuat ketahanan dan memperluas peran dalam rantai pasok global. (RED/Handi)

Komentar