Tingkatkan Kwalitas SDM, KSBSI Gelar Pelatihan Untuk Pengurus Afiliasi Federasi Serikat Buruh se Jawa Barat

Tingkatkan Kwalitas SDM, KSBSI Gelar Pelatihan Untuk Pengurus Afiliasi Federasi Serikat Buruh se Jawa Barat

KSBSI menggelar agenda pelatihan untuk pengurus tingkat cabang dan pengurus komisariat perusahaan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Photo: Ist)

KSBSI.org,JAKARTA - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menggelar agenda pelatihan di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Agenda ini diadakan selama 2 hari, tanggal 11-12 Juni 2025, di Hotel M One Bogor. Dan peserta yang mengikuti pelatihan dari perwakilan pengurus cabang federasi afiliasi KSBSI, yang ada di Jawa Barat.

Baca juga:  KSBSI Hadiri Kongres ELA yang ke XVI di Spanyol,


Ada 2 materi pelatihan yang diberikan penyelenggara kegiatan. Pertama, mengangkat tema “Pemahaman Implementasi Struktur dan Skala Upah di Tempat Kerja”, kedua “Peran Buruh Perempuan di Dalam Serikat Buruh”. Sementara, pemberi materi pelatihan, diantaranya Emma Lilefna Deputi Bidang Program KSBSI, Suryo Kuncoro, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dan Anggota Dewan Pengupahan Kabupaten Bogor, dan Desi Sulastri perwakilan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bogor.

Emma Lilefna mengatakan, kegiatan pelatihan yang digelar ini dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Terutama untuk Dewan Pengurus Cabang (DPC) dan Pengurus Komisariat (PK) afiliasi federasi KSBSI di Jawa Barat. Terkait, pelatihan masalah implementasi struktur dan skala upah memang menjadi materi utama yang diberikan kepada peserta.

Sebab, kata Emma, penerapan struktur dan skala upah yang sudah ditetapkan pemerintah dalam bentuk regulasi, sampai hari ini masih banyak belum diterapkan perusahaan. Dengan alasan krisis resesi global, dampak dari pandemi Covid-19, perang Ukrania-Rusia serta persaingan industri global.

“Intinya, materi pelatihan yang dibuat sangat menarik buat peserta. Apalagi, pemateri dari Disnaker Kabupaten Bogor dan Apindo Kabupaten Bogor memaparkan kondisi dan hambatan terkait penerapan struktur dan skala upah, di tingkat perusahaan padat modal dan padat karya,” ujarnya.

Peserta dari perwakilan dari pengurus komisariat juga menanyakan kepada pemateri pelatihan tentang  keterbukaan kondisi perusahaan ditengah hantaman resesi global. Maksud dari pertanyaan itu tujuannya agar terjalin rasa saling percaya dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis di perusahaan. Kemudian setiap perwakilan peserta pelatihan juga memberikan saran dan rekomendasi bagaimana cara menerapkan implementasi struktur dan skala upah dengan dialog sosial yang efektif.

“Serta mengutamakan proses dialog di Tingkat Perusahaan (Bipartit),” ujar Emma.

Setelah selesai diskusi mengenai pengupahan, kemudian Sri Rejeki perwakilan KSBSI membuat kuesioner mengenai buruh perempuan. Dan mendiskusikan Peran Buruh Perempuan di dalam Organisasi Serikat Buruh juga di Tempat Kerja. Pemaparan definisi kepemimpinan perempuan sangat penting sehingga buruh perempuan mendapatkan inspirasi mengenai peran sertanya dalam kepemimpinan di organisasi serikat buruh dan di tempat kerja.

“Perempuan juga harus bisa memberikan inisiatif untuk perubahan. Mampu melakukan advokasi dan kampanye pencegahan kekerasan seksual di tempat kerja. Dan mendapat kesempatan yang sama dalam jenjang karir dan pengambilan keputusan di serikat buruh,”tandasnya.

Adapun yang mengikuti pelatihan perwakilan DPC Federasi Lomenik Kabupaten Bogor, DPC  FSB GARTEKS KSBSI Bogor, DPC FKUI KSBSI Kabupaten Bogor, DPC Federasi HUKATAN KSBSI Kabupaten Bogor, DPC FSB NIKEUBA KSBSI Kabupaten Bogor, DPC FSB NIKEUBA KSBSI Kabupaten Garut, DPC FSB GARTEKS KSBSI Kota Bandung, DPC Federasi Lomenik KSBSI Sukabumi dan FSB Kamiparho Kota Depok. (Andreas)


Komentar