Panas, Usung 6 Tuntutan, Ribuan Buruh PT. Jiale Indonesia Gelar Demonstrasi

Panas, Usung 6 Tuntutan, Ribuan Buruh PT. Jiale Indonesia Gelar Demonstrasi

Buruh PT. Jiale Indonesia Textile, menggelar aksi pada Kamis, (18/4/2024)

Ribuan Buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB GARTEKS KSBSI) dan Federasi Serikat Pekerja Indonesia Perjuangan (FSPIP) PT. Jiale Indonesia Textile, menggelar aksi pada Kamis, (18/4/2024) pukul 06.00 s/d 10.30 Wakgu setempat.

Baca juga:  Ramlan Hutabarat Terpilih Kembali Menjadi Korwil KSBSI Sumatera Utara Periode 2023-2027,

KSBSI.ORG, JAWA TENGAH - Sedikitnya 4 ribu Pekerja Buruh PT. Jiale Indonesia Textile menggelar aksi demonstrasi damai di depan perusahaan, mengusung sejumlah tuntutan krusial, salah satunya adalah meminta perusahaan memecat Manager CSR PT Jiale Indonesia.

Ribuan Buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB GARTEKS KSBSI) dan Federasi Serikat Pekerja Indonesia Perjuangan (FSPIP) PT. Jiale Indonesia Textile, menggelar aksi pada Kamis, (18/4/2024) pukul 06.00 s/d 10.30 Wakgu setempat.

Koordinator Wilayah KSBSI Provinsi Jawa Tengah, Toto Susilo menyebutkan dalam seruan aksinya, bahwa aksi demonstrasi ribuan buruh ini mengusung 6 poin tuntutan, diantaranya:

1. Perusahaan wajib melibatkan serikat pekerja dalam membuat kebijakan (keputusan).

2. Berikan kebebasan berserikat sesuai undang undang dan Protokol Kebebasan Berserikat (FoA Protocol) untuk anggota dan pengurus serikat buruh/serikat pekerja.

3. Terapkan Jam kerja sesuai dengan regulasi dan ketentuan undang undang yang berlaku,

4. Berikan sanksi hukum terhadap TKA (Tenaga Kerja Asing) yang tidak mengikuti/menjalankan regulasi  ketenagakerjaan yang ada,

5. Perusahaan wajib memberikan hak pesangon terhadap karyawan yang pindah ke PT. Formosa Bag Indonesia.

6.  Perusahaan harus memberikan sikap tegas berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada Nur Syahriar selaku Manager CSR PT. Jiale Indonesia Textile terkait statement atau pernyataan yang memicu dugaan provokasi kepada serikat pekerja/serikat buruh dan yang bersangkutan harus meminta maaf di muka publik.

Aksi gabungan FSB Garteks KSBSI dan FSPIP ini diikuti lebih dari 4 ribu massa aksi.

"Kurang lebih empat ribu orang," kata Toto saat dikonfirmasi Media KSBSI Group via telepon, Jumat (19/4/2024).

Aksi unjuk rasa di depan PT. Jiale Indonesia Textile, Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara dipimpin langsung oleh Korlap (koordinator lapangan) Tri Saifuddin Syam Ketua PK FSB GARTEKS KSBSI PT. Jiale Indonesia Textile dan M. Firsal.

Dikabarkan, pada pukul 07.38 WIB perwakilan serikat Buruh Garteks KSBSI dan FSPIP diterima manajemen PT. Jiale Indonesia Textile.

Mengutip outlet Media JabarExpress, disebutkan, pertemuan itu dihadiri oleh Suwartin Humas PT. Jiale Indonesia Textile, Asri HRD PT. Jiale Indonesia Textile, Kasat Intel Polres Jepara, Komandan Unit Intel Kodim 0719/Jepara, Kapolsek Pecangaan, Danramil 04/Pecangaan, 7. perwakilan Serikat Buruh dari Garteks KSBSI daj FSPIP (M. Firsal, Tri, dan 5 orang anggota), serta Perwakilan Disnaker Kabupaten Jepara.

Peserta aksi berharap manajemen dapat berkomunikasi dengan Serikat Buruh dalam menentukan kebijakan terkait tenaga kerja, serta menuntut kantor Serikat Buruh FOA yang belum ada kepastian.

"Kita sudah deklarasikan 6 bulan lalu," kata Korlap dalam orasinya. 

Selain 6 poin tuntutan, Massa aksi juga menuntut satu hari dalam satu minggu anggota Serikat Buruh dan pengurus dapat menggunakan seragam serikat dan menggunakan ID CARD.

Mereka menuntut PT. Jiale Indonesia Textile memberikan pesangon untuk karyawan yang akan dipindahkan atau dipekerjakan di PT. Formusa Bag Indonesia.


"Ada rekan-rekan pekerja yang merasa keberatan dipindahkan dari PT. Jiale Indonesia Textile, karena menurutnya ada tekanan dari HRD," ujarnya.

Lalu, terkait permasalahan Nur Syahriar selaku Manager CSR PT. Jiale Indonesia Textile,  peserta berharap ia diberikan sanksi oleh manajemen dan permintaan maaf kepada para pekerja.

Sementara, Toni dan Asri dari perwakilan HRD PT. Jiale Indonesia Textile, menyampaikan beberapa poin bahwa, pada tanggal 15 April 2024 atau hari pertama kerja, perusahaan sudah ada bahan produksi.

"Kalau ada tambahan silahkan kita review, libur lebaran 1 minggu kita sudah setujui. Terkait dengan FOA ruang serikat pekerja/serikat buruh, kita belum bisa tentukan. Dan, juga mengenai regulasi jam lembur kerja mulai kapan berlakunya (juga belum dapat ditentukan)," kata perwakilan dari Manajemen PT Jiale Indonesia Textile ini.

Namun menurutnya, terkait perubahan shift jam kerja, sudah ada komunikasi dengan Serikat.

"Pada tanggal 1 Mei 2024, kita aktifkan semua. Kita akan libatkan Serikat serta membahas tentang tunjangan dan keberatan pekerja," tandasnya. 

Sedangkan, Suwartin selaku Humas PT. Jiale Indonesia Textile, menjelaskan terkait sanksi  permasalahan Nur Syahriar selaku Manager CSR PT. Jiale Indonesia Textile mengatakan, harus ada dasarnya.

"Nur Syahriar selaku Manager CSR PT. Jiale Indonesia Textile, hari ini tidak hadir karena sakit," jelas Suwartin.

Menurutnya, sebelum lebaran, Nur Syahriar selaku Manager CSR PT. Jiale Indonesia Textile sudah meminta maaf dan tidak bermaksud memicu aksi demo.

Ia pun memberikan batas batas waktu 1 bulan untuk berdiskusi menentukan tempat bersama teman-teman dari serikat pekerja.. 

Tercapai Kesepakatan

Sementara untuk tuntutan pemakaian seragam serikat, perusahaan tidak keberatan serikat pekerja menggunakan seragam dan menggunakan ID Card sebagaimana yang diminta, dengan ketentuan pada hari Jum'at.

Pada pukul 09.45 WIB pertemuan antara perwakilan serikat dengan manajemen berakhir. Poin tuntutan 1,2,3,4 dan 6 sudah ada kesepakan. Sedangkan untuk poin nomor 5 akan diselesaikan lebih lanjut secara tripartit dengan berkonsultasi bersama Disnaker Kabupaten Jepara.

Pada pukul 10.30 WIB aksi demonstrasi selesai dalam keadaan aman dan tertib. 

Beberapa hasil kesepakatan ini tercatat bahwa pihak PT. Jiale Indonesia Textile memindahkan sebagian karyawannya, karena memang adanya ekspansi/pertimbangan strategi bisnis yang lebih baik.

Dalam demo ini didapat titik temu kesepakatan antara manajemen perusahaan dengan tuntutan aksi oleh peserta demo.

Pihak humas menerima jalur komunikasi antara serikat pekerja apabila ada ada miskomunikasi dengan HRD. Hasilnya juga disampaikan kalau manajemen PT. Jiale Indonesia Textile berjanji akan mengadakan kegiatan halal bihalal antara serikat pekerja atau buruh dan pihak manajemen PT. Jiale Indonesia Textile. Demikian dikabarkan.


[*/REDKBB]

Komentar