ACSC/APF 2023, INSP!R Indonesia Dorong Perlindungan Sosial Pada Kebencanaan

ACSC/APF 2023, INSP!R Indonesia Dorong Perlindungan Sosial Pada Kebencanaan

INSP!R Indonesia dalam ASEAN Civil Society Conference/ASEAN Peoples Forum (ACSC/APF 2023) Jakarta, 1-3 September 2023.

Insp!r Indonesia dalam hal ini, membawa tema tentang perlindungan sosial pada kebencanaan, karena pada masa pandemi Indonesia maupun masyarakat global itu mengalami kerugian dan dampak yang sangat kuat, tidak hanya pada kesehatan tetapi juga pada ekonomi dan itu tidak disiapkan oleh pemerintah, semua mengalami gagap.

Baca juga:  Perayaan DCWP, INSP!R Indonesia: Pemerintah Mengkhianati Agenda SDGs Dengan Mengeluarkan UU Ciker ,

KSBSI.ORG, JAKARTA - INSP!R Indonesia atau Yayasan Perlindungan Sosial Indonesia ikut ambil bagian dalam gelaran ASEAN Civil Society Conference/ASEAN Peoples Forum (ACSC/APF 2023) yang bertema "Reclaiming Safe Space, Restoring Democracy and Equity in Southeast ASIA!" di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, 1-3 September 2023. 

Ketua INSP!R Indonesia, Yatini Sulistyowati mengatakan Insp!r Indonesia adalah Intercontinental Network Social Protection Rights atau Yayasan Perlindungan Sosial Indonesia beranggotakan diantaranya, KSBSI, JBM, Koalisi perempuan, BPJS Watch, Sebumi, Relawan kesehatan, Kelompok Disabilitas, Kelompok migran dan ada Flower Aceh dan juga ada Lips atau lembaga perburuhan penelitian.

"Tujuan Insp!r untuk bagaimana perlindungan terhadap masyarakat serta masyarakat rentan mendapatkan keadilan, karena selama ini perlindungan sosial itu hanya dirasakan pada kelompok-kelompok menengah ke atas. Dan kelompok rentan justru termarjinalkan dan sulit untuk mendapatkan akses terhadap perlindungan sosial itu sendiri." kata Yatini disela agenda ACSC/APF 2023, Sabtu (02/09/2023).

Insp!r ikur berpartisipasi dalam agenda ASEAN People Forum yang ke-43, dimana Indonesia sebagai keketuaan ASEAN Summit 2023 menggelar perkumpulan masyarakat sipil juga.

"Insp!r Indonesia dalam hal ini, membawa tema tentang perlindungan sosial pada kebencanaan, karena pada masa pandemi Indonesia maupun masyarakat global itu mengalami kerugian dan dampak yang sangat kuat, tidak hanya pada kesehatan tetapi juga pada ekonomi dan itu tidak disiapkan oleh pemerintah, semua mengalami gagap." jelasnya 

Insp!r Indonesia mendorong bagaimana mempersiapkan kesadaran masyarakat sipil di Indonesia maupun di Asean dapat mempersiapkan perlindungan sosial itu. 

"ketika ada bencana-bencana lain, karena di Asia itu lebih rentan terhadap bencana, lebih tinggi kerentanannya terhadap bencana, makanya kita mencoba mempersiapkan bagaimana skema perlindungan sosial yang adil dan tidak gagap ketika terjadi bencana dan lebih memperkuat bagaimana tingkat kerentanan dan korban kemiskinan itu bisa diperkecil." beber Yatini.

Lebih lanjut, Yatini mengatakan oleh karena itu, kita minta dukungan dari masyarakat sipil untuk menuliskan harapan mereka dan itu akan kita sampaikan kepada pemerintah Indonesia dalam rangka menyongsong Indonesia emas.

Yatini berharap dengan agenda Forum ini masyarakat bisa sadar bahwa perlindungan sosial itu penting, dan perlindungan sosial itu bukan hanya skema jaminan sosial tapi perlindungan sosial, karena perlindungan sosial itu sangat luas sekali dan terutama ketika menghadapi kebencanaan, masyarakat sipil sudah paham terlebih dahulu bagaimana mereka harus bertindak, terutama teman-teman disabilitas, teman-teman kelompok perempuan, teman-teman pekerja buruh. 

"Bagaimana mereka bisa memitigasi dirinya sendiri dan juga bisa menyuarakan pada momen ini bahwa mereka punya hak untuk mendapatkan jaminan sosial lebih baik kepada mereka dan mereka tidak dikorbankan lagi ketika ada bencana." harap Yatini. (RED/Handi)



Komentar