FSB NIKEUBA PT ISS Gelar Konsolidasi Nasional Bahas Persoalan Hubungan Industrial

FSB NIKEUBA PT ISS Gelar Konsolidasi Nasional Bahas Persoalan Hubungan Industrial

Konsolidasi nasional PK FSB NIKEUBA PT ISS di kantor KSBSI pada, Sabtu (10/06/2023).

Pentingnya mendorong sosial dialog dalam setiap penyelesaian permasalahan yang terjadi di perusahaan. Demo dan unjuk rasa merupakan alternatif terakhir upaya Non Litigasi jika semua mekanisme litigasi sudah dijalankan.

Baca juga:  Terkait Soal PKB, FSB NIKEUBA Dampingi PK ISS ke Kemnaker ,

KSBSI.ORG, JAKARTA - Pengurus Komisariat (PK) Federasi Serikat Buruh Niaga, Informatika, Keungan, Perbankan dan Aneka Industri (FSB NIKEUBA)-KSBSI PT ISS menggelar konsolidasi nasional secara serentak yang dilakukan oleh Koordinator Daerah (Korda) khususnya di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. 

Hal itu dilakukan untuk menyikapi persoalan-persoalan seputar perselisihan hubungan industrial yang terjadi di PK FSB NIKEUBA PT ISS. 

Bambang SY, Ketua Konsolidasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) FSB NIKEUBA mengatakan bahwa pengurus FSB NIKEUBA PT ISS melakukan konsolidasi nasional dalam rangka mencari solusi atas permasalahan tersebut.

"Kami mendiskusikan tentang bagaiamana mempertahankan dan menjalin hubungan industrial supaya lebih baik lagi kedepannya. Hal ini terkait permasalahan yang terjadi di ISS." kata Bambang saat ditemui di kantor KSBSI Cipinang Muara, Minggu (11/06/2023).  

Pengurus komisariat PT ISS meminta kepada Semua Korda khususnya di Jabodetabek untuk melakukan konsolidasi membahas tentang penerapan struktur skala upah sesuai dengan isi PKB yang saat ini belum dijalankan.

Bambang menegaskan bahwa, setiap permasalahan pasti akan ada jalan keluarnya untuk itu diperlukan sosial dialog yang kuat dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial. 

"Pentingnya mendorong sosial dialog dalam setiap penyelesaian permasalahan yang terjadi di perusahaan. Demo dan unjuk rasa merupakan alternatif terakhir upaya Non Litigasi jika semua mekanisme litigasi sudah dijalankan." tegasnya (RED/Handi)

Komentar