Perkuat Isu Perubahan Iklim dan Transisi yang Berkeadilan, KSBSI Gelar Training Bagi Anggotanya di Jakarta

Perkuat Isu Perubahan Iklim dan Transisi yang Berkeadilan, KSBSI Gelar Training Bagi Anggotanya di Jakarta

Training of Trainer on Climate of Just Transition Issue dan tanya jawab di Depok, Jawa Barat, Sabtu (16/09/2023) (foto istimewa)

Transisi energi berkeadilan perlu pula memastikan akses energi yang berkualitas bagi semua orang terutama bagi masyarakat miskin. Bertransisi energi dengan salah satunya mempensiunkan PLTU batubara.

Baca juga:  Aliansi Just Transition Gelar Diskusi Soroti Kerangka Kerja JETP Indonesia,

KSBSI.ORG, DEPOK - Sekretaris Jenderal KSBSI Dedi Hardianto, mengatakan pentingnya buruh pekerja dapat mengetahui lebih banyak tentang isu perubahan iklim dan Transisi yang berkeadilan. 

Hal itu, Ia katakan saat mengisi agenda implementasi program SASK yang bertema "Training of Trainer on Climate of Just Transition Issue dan tanya jawab" di depan peserta dari perwakilan anggota dan pengurus Federasi afiliasi KSBSI se-DKI Jakarta di Depok, Jawa Barat, Sabtu (16/09/2023).

Agenda tersebut membahas seputar perubahan iklim dan transisi yang berkeadilan, bagaimana dampak perubahan iklim dapat diminimalisir dan dideteksi sejak dini. khusunya bagi masyarakat yang akan berdampak dan bagi pekerjanya sendiri.

"Transisi yang berkeadilan di dunia kerja dan peralihan industri fosil ke industri terbarukan, ini yang menjadi program kita saat ini," jelasnya.

Seperti diketahui, gagasan pekerjaan hijau, terutama terkait isu perubahan iklim dan transisi energi, sudah mulai dibicarakan oleh hampir semua elemen masyarakat di Indonesia. Akan tetapi, pembahasan tersebut masih sekadar sebagai isu permukaan saja dan belum menjadi fokus utama. Padahal, kepedulian pekerja akan isu tersebut semakin besar.

Transisi energi berkeadilan perlu pula memastikan akses energi yang berkualitas bagi semua orang terutama bagi masyarakat miskin. Bertransisi energi dengan salah satunya mempensiunkan PLTU batubara. 

Kebutuhan Indonesia untuk mempensiunkan PLTU batubara sebesar 9,2 GW seperti yang sedang dikaji oleh Kementerian ESDM, menurut laporan IESR memerlukan dana sekitar USD 4,3 miliar, namun akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Indonesia. 

Pendekatan yang berpusat pada kepentingan masyarakat akan memastikan manfaat dan biaya transformasi sistem energi didistribusikan secara adil, dan melindungi yang paling rentan di masyarakat. (RED/Handi)

Komentar