Mengenai evaluasi nanti akan dibahas yang diantaranya tentang efisiensi, efektivitas, partisipasi, keberlanjutan, gender, kualitas training, manusia dan lingkungan.
Baca juga: Evaluasi dan Rencana Kerja Program ACV CSC International, KSBSI: Kita Harus Lebih Baik Lagi,
KSBSI.ORG, JAKARTA - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) bersama ACV-CSC International Gelar Pertemuan Evaluasi dan Penyusunan Program Kerja 2024. Agenda tahunan ini digelar di Jakarta pada, Senin (22/01/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut Dewan Eksekutif Nasional (DEK) KSBSI, Elly Rosita Silaban selaku Presiden KSBSI beserta jajarannya, perwakilan Ketua Umum dan Sekretrasis 10 Federasi afiliasi KSBSI, serta Stijn Sintubin ACV CSCI Belgia, Maria Emeninta koordinator regional ACV-CSCI Asia, Martuah Raja Siregar ACV-CSCI Indonesia.
Dalam sambutannya, Elly Rosita Silaban Presiden KSBSI mengucapkan banyak terima kasih kepada ACV-CSC International yang selama ini sudah sangat membantu dalam meningkatkan kapasitas organisasinya.
"KSBSI berterima kasih banyak akan peran ACV-CSCI Dalam meninngkatkan kapasitas organisasi baik di level nasional dan internasional, kami banyak mendapatkan ilmu yang bermanfaat." kata Elly Rosita Silaban.
Agenda pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian kerja sama KSBSI dengan ACV-CSC Internasional Belgia, dimana pertemuan akan membahas terkait evaluasi dan penyusunan program kerja kedepan.
"Program kerja penguatan terhadap isu-isu perburuhan, termasuk K3 serta gender based violence dan masih banyak lagi." Jelas Elly.
Sementar itu, Stijn Sintubin ACV-CSCI Belgia mengatakan bahwa evaluasi dan program kerja ini dilakukan terhadap ACV-CSCI regional dan nasional yang nanti akan lebih detail di presentasikan oleh koordinator.
"Mengenai evaluasi nanti akan dibahas yang diantaranya tentang efisiensi, efektivitas, partisipasi, keberlanjutan, gender, kualitas training, manusia dan lingkungan." ucap Stijn.
Ia berharap banyak kepada KSBSI untuk bisa memaksimalkan program kerja kedepan sesuai dengan kerangka pembangunan kerja layak, baik di Indonesia maupun global. (RED/Handi)