Gelar Pelatihan K3, KSBSI DKI Berencana Bentuk P2K3

Gelar Pelatihan K3, KSBSI DKI Berencana Bentuk P2K3

Salah satu peserta saat memperagakan pemadaman api dalam pelatihan K3 yang digelar oleh Korwil KSBSI DKI bekerja sama dengan Divisi K3 KSBSI DKI Jakarta. (Foto: RedHuge/Media KSBSI).

"Kita tidak akan tau kapan keahlian ini akan kita pergunakan. Tapi saya yakin dalam saat-saat tertentu tidak tertutup kemungkinan kawan-kawan akan mendapati situasi seperti ini,"

Baca juga:  Dorong Kerja layak, K3 dan Gender, ILO Gelar Pelatihan Komunikasi dan Kampanye Bagi Stakeholder Sektor Sawit dan Perikanan ,

tihan KSBSI.org, JAKARTA - Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (Korwil KSBSI) Provinsi DKI Jakarta bersama Divisi K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) sebagai alat bantu Korwil, menggelar pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Alson Naibaho selaku Korwil KSBSI DKI Jakarta mengatakan, pendidikan dan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting bagi anggota KSBSI yang masih aktif bekerja.

"Sangat penting karena K3 ini merupakan amanat undang-undang. Bahkan tahun 2022 dan 2023 ditetapkan menjadi tahun K3 yang dicanangkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan," kata Alson dihadapan puluhan peserta Pelatihan K3 yang digelar di Gedung KSBSI, Cipinang Muara, Jakarta Timur, Sabtu (20/1/2024). Kepada peserta, Alson berharap, pelatihan ini dapat memacu para peserta agar aware terhadap K3.


"Harapan kami adalah apa yang kita dapatkan hari ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kita tidak akan tau kapan keahlian ini akan kita pergunakan. Tapi saya yakin dalam saat-saat tertentu tidak tertutup kemungkinan kawan-kawan akan mendapati situasi seperti ini," tandasnya.

Menurut Alson, apakah di tempat bekerja atau di tempat tinggal, para peserta diharapkan dapat mengendalikan diri jika terjadi persoalan yang terkait dengan K3. Ia meminta agar pengetahuan yang didapat hari ini dapat dibagikan kepada anggota dan Pengurus Komisariat lainnya.

Rencana Pembentukan P2K3

Sementara itu, Sekretaris Wilayah KSBSI DKI Jakarta, Bambang SY mengatakan pelatihan K3 yang diberikan hari ini merupakan pelatihan K3 dasar yang nantinya akan dikembangkan lebih lanjut dengan pelatihan lanjutan.


"Saya berharap ke depan dapat dibentuk P2K3 (Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di tingkat perusahaan maupun di tingkat cabang," terangnya.

Hal itu sejalan dengan amanat UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, dimana P2K3 merupakan badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau pengurus mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja. "Saya minta dari DPC-DPC untuk mengirimkan anggotanya untuk sama-sama kita belajar pentingnya K3." demikian Bambang.

Sedikitnya 30 peserta anggota Pengurus Komisariat dari 5 Federasi afiliasi KSBSI ikut ambil bagian dalam pelatihan ini. Diantaranya Pengurus Komisariat anggota DPC FSB KIKES DKI Jakarta, FSB KAMIPARHO DKI Jakarta, FSB NIKEUBA DKI Jakarta dan FSB GARTEKS DKI Jakarta. Sementara FKUI DKI Jakarta hanya diwakili oleh 1 orang yang notabene menjadi bagian dari pengurus Korwil DKI.


Sementara Materi yang diberikan diantaranya, pengenalan dan praktek langsung penggunaan alat-alat K3 jika terjadi bencana kebakaran. Diantaranya, Helm Pengaman atau topi pelindung untuk melindungi kepala dari berbagai ancaman. Kacamata Pengaman (Safety Glasses), Respirator atau Airline Respirator sebagai alat pelindung yang digunakan untuk melindungi pernapasan sekaligus Pelindung Wajah.

Lalu ada Wearpack atau Coverall yakni baju pelindung atau baju coverall safety yang digunakan para pekerja di lapangan saat terjadi bencana). Kemudian pengenalan alat Detektor, Alarm, Relief system dan Pelindung fisik (Physical Guard) juga Alat Pelindung Diri.

Lalu ada Tangki Selam dan regulator yang mengalirkan udara ke mulut yang berguna ketika mencari korban kebakaran di tengah tebalnya asap. Ada juga Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA) yakni alat berupa satu set peralatan helm, tas tabung dan alat pernafasan SCBA. Alat pernafasan ini berguna bagi para pekerja yang tengah memadamkan api. Biasa digunakan oleh Petugas pemadam kebakaran.


Ada juga Sarung Pelindung Tangan dan Sepatu pelindung Kaki dan APAR atau tabung safety APAR yang berfungsi untuk memadamkan titik api sementara. lalu pengenalan Selang pemadam, pengenalan hidran serta pengenalan safety K3 lainnya.

Materi diberikan oleh pembina-pembina di Pasukan Serikat (PANSER) diantaranya Nunung, Andy, Ahmad, Endang Nawawi, Agus dan Kasdi.

[REDKBB]

Komentar