KSBSI.ORG, Guy Ryder Direktur Jenderal International Labor Organization (ILO) menyampaikan bahwa dampak dari pandemi Covid-19 di seluruh dunia sangat diperlukan sebuah kebijakan pemulihan yang berpusat pada manusia. Hal itu disampaikannya kepada para delegasi sidang pleno pertama tanggal 109 Konferensi Perburuhan Internasional (ILC), di Geneva, Swiss, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Hasil Konfercab, Ahmad Munir-Achmad Terpilih Memimpin DPC FSB GARTEKS Kota Bandung,
“Kita semua harus mendorong adanya kebijakan yang berpusat pada
manusia. Seperti yang sudah disepakati bersama dalam Deklarasi Seabad ILO,
adalah kunci untuk solusi mengatasi pandemi global yang berkelanjutan dan
inklusif,” ucapnya.
Ia menyampaikan imbas pandemi ini semakin menciptakan diskriminasi
hak kesetaraan gender meningkat 2 kali lipat ditengah masyarakat. Bahkan jumlah
penderitaan manusia yang disebabkan wabah Corona. Karena itu, ILO yang menjadi
rumah keadilan sosial bagi buruh harus mampu menjawab tantangan berat tersebut.
“Saya berharap kepada seluruh delegasi bisa memberikan saran dan ide selama konferensi ini berlangsung. Karena masyarakat dunia berharap proses pemulihan ini pada masa depan yang tangguh, berkelanjutan, lebih adil, dan lebih baik,” jelasnya.
Ryder juga mengingatkan Deklarasi Seratus Tahun untuk Pekerjaan Masa
Depan, yang diadopsi oleh ILC pada 2019 merupakan momen penting untuk
mewujudkan pemulihan dunia dari krisis Covid-19. Sebab, pandemi Covid-19 tak
hanya berdampak pada ancaman dunia kesehatan. Namun kehidupan sosial, ekonomi,
keuangan, perdagangan dan kekayaan intelektual ikut terpuruk.
Sidang pleno ILC juga dihadiri Guy Parmelin Presiden Konfederasi
Swiss. Dia mengatakan sidang pleno ILC ini sangat penting. Sebab, ditengah
pasar tenaga kerja dunia masih terguncang, serikat buruh harus terus mendukung
pemulihan ekonomi.
“Intinya langkah pemulihan ekonomi harus mengambil pendekatan sosial
dan berpusat pada manusia,” jelasnya.
Dia juga menyampaikan bahwa situasi krisis yang terjadi ini membuat
manusia saling ketergantungan baru. Terutama dalam bidang kesehatan,
lingkungan, pendidikan, keuangan, digital, pekerjaan dan sosial. Saling
ketergantungan ini membutuhkan lebih banyak kerja sama. Antara pemerintah dulu,
tapi juga dengan mitra sosial.
Lebih dari 4.300 delegasi dari 175 Negara Anggota ILO telah
mendaftar untuk menghadiri ILC, yang diadakan secara virtual untuk pertama
kalinya karena krisis COVID-19. Pembukaan resmi Konferensi diadakan pada
tanggal 20 Mei, ketika pejabat konferensi dipilih. Segmen ini akan ditutup pada
19 Juni, dan segmen kedua dari ILC ke-109 dijadwalkan pada 25 November hingga
11 Desember 2021 ketika masalah ketidaksetaraan dan keterampilan serta
pembelajaran sepanjang hayat akan dibahas. (^/Red)